Kamis, 28 Oktober 2010

Macam pengertian

follow my twitter : https://twitter.com/SepriPutraA 

A.Triangulasi


Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2004:330)

Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda (Nasution, 2003:115) yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif.

Denzin (dalam Moloeng, 2004), membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Pada penelitian ini, dari keempat macam triangulasi tersebut, peneliti hanya menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber.

Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton,1987:331).
Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh langkah sebagai berikut :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.


Dari semua itu dapat disimpulkan triangulasi adalah tekhnik mengetahui kevaliditas atau ke absahan suatu data dalam penelitian.

B.FOKUS


Fokus penelitian adalah konsep dimana berisi pengertian atau definisi konsep tersebut, aspek / dimensi / komponen / bentuk / gejala dsb dari konsep tersebut yang nantinya akan dijadikan indikator dari konsep tersebut, faktor¬faktor yang mempengaruhi, dan sebagainya.



C. PARADIGMA

Dasar-dasar untuk melakukan kebenaran itu biasa disebut sebagai paradigma, yang oleh Bogdan dan Biklen dinyatakan sebagai kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian.
Ada berbagai macam paradigma yang mendasari kegiatan penelitian ilmu-ilmu sosial. Paradigma-paradigma yang beragam tersebut tidak terlepas dari adanya dua tradisi intelektual Logico Empiricism dan Hermeneutika.

Logico Empiricism, merupakan tradisi intelektual yang mendasarkan diri pada sesuatu yang nyata atau faktual dan yang serba pasti. Sedangkan Hermeneutika, merupakan tradisi intelektual yang mendasarkan diri pada sesuatu yang berada di balik sesuatu yang faktual, yang nyata atau yang terlihat.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berusaha melihat kebenaran-kebenaran atau membenarkan kebenaran, namun di dalam melihat kebenaran tersebut, tidak selalu dapat dan cukup didapat dengan melihat sesuatu yang nyata, akan tetapi kadangkala perlu pula melihat sesuatu yang bersifat tersembunyi, dan harus melacaknya lebih jauh ke balik sesuatu yang nyata tersebut.

Pilihan terhadap tradisi mana yang akan ditempuh peneliti sangat ditentukan oleh tujuan dan jenis data yang akan ditelitinya. Oleh karena itu pemahaman terhadap paradigma ilmu pengetahuan sangatlah perlu dilakukan oleh para peneliti. Bagi kegiatan penelitian, paradigma tersebut berkedudukan sebagai landasan berpijak atau fondasi dalam melakukan proses penelitian selengkapn
ya.

Ragam Paradigma Dalam Metode Penelitian

Dalam rangka melakukan pengumpulan fakta-fakta para ilmuwan atau peneliti terlebih dahulu akan menentukan landasan atau fondasi bagi langkah-langkah penelitiannya. Landasan atau fondasi tersebut akan dijadikan sebagai prinsip-prinsip atau asumsi-asumsi dasar maupun aksioma, yang dalam bahasanya Moleong disebut sebagai paradigma.
Menurut Bogdan dan Biklen paradigma dinyatakan sebagai kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian.

Paradigma didalam ilmu pengetahuan sosial memiliki ragam yang demikian banyak, baik yang berlandaskan pada aliran pemikiran Logico Empiricism maupun Hermeneutic. Masing-masing paradigma tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu para peneliti harus mempunyai pemahaman yang cukup terhadap dasar pemikiran paradigma-paradigma yang ada sehingga sebelum melakukan kegiatan penelitiannya, para peneliti dapat memilih paradigma sebagai landasan penelitiannya secara tepat.

Menurut Meta Spencer paradigma di dalam ilmu sosial meliputi (1) perspektif evolusionisme, (2) interaksionisme simbolik, (3) model konflik, dan (4) struktural fungsional. Menurut George Ritzer paradigma di dalam ilmu sosial terdiri atas (1) fakta sosial, (2) definisi sosial, dan (3) perilaku sosial.

Perbedaan dan keragaman paradigma dan atau teori yang berkembang di dalam ilmu pengetahuan sosial, menuntut para peneliti untuk mencermatinya di dalam rangka memilih paradigma yang tepat bagi permasalahan dan tujuan penelitiannya.



D.AKSIOMA

Aksioma ialah proposisi yang kebenarannya sudah tidak lagi dalam penelitian. Dalam penelitian sosial dikenal ada dua jenis proposisi; yang pertama aksioma atau postulat, yang kedua teorem. Proposisi adalah hubungan yang logis antara dua konsep. Contoh : dalam penilitian mengenai mobilitas penduduk, proposisinya bebrbunyi : “ proses migrasi tenaga kerja ditentukan oleh upah “ (Harris dan Todaro).


E. DOGMA

Dogma adalah spesifikasi dari doktrin. Istilah doktrin mengacu kepada semua bentuk ajaran agama.

.1. Dogma menurut Kamus Inggris-Indonesia oleh Echols dan Shadily adalah ajaran agama.
2. Dogma menurut Kamus Oxford adalah prinsip, ajaran, system doktrin, deklarasi dari opini secara arogan.

JENIS – JENIS PEGANGAN RAKET ( GRIP )

follow my twitter : https://twitter.com/SepriPutraA 

Cara memegang raket merupakan salah satu bagian dari tekhnik memukul. Jenis pegangan sangat berpengaruh terhadap hasil pukulan raket. Ada beberapa jenis pegangan raket yang lazim digunakan para petenis. Dan jenis pegangan itu yaitu sebagai berikut :

1. Hammer Grip
2. Eastern Forehand Grip
3. Eastern Backhand Grip
4. Western Grip
5. Semi Western grip
6. Western Extreme Grip
7. Two Handed Grip

Sebelum mengetahui atau menggunakan jenis pegangan, harus terlebih dahulu mengetahui pegangan yang tepat dan benar,maka perlu diperhatikan cara sebagai berikut :
1 Peganglah raket dengan salah satu tangan , tangkai raket mengarah ke badan atau belakang.
2 Letakkan tangan Lain ( yang akan memegang raket ) di tangkainya, dan menempatkan pada posisi yang tepat. Usahakan tidak terlalu depan atau kebelakang.
3 Perhatikan sudut atau sisi datar pada tankai raket ,dan tempatkanlah pada posisi yang diinginkan.
4 Cara menempatkan posisi telapak tangan adalah dengan cara menempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dengan jari telunjuk pada sudut atau pada sisi datar tangkai raket yang didinginkan.
5 Genggamlah raket dengan keempat jari –jari tangan melingkari tangkai raket, dan ibu jari tangan mencengkram dari arah berlawanan.
6 Jika memegang dengan dua tangan, tempatkanlah tangan satunya seolah olah menyatu dengan tangan utama.


A. Hammer Grip

Hammer grip merupakan cara memegang raket seperti memegang martil (hammer ). Hurup V yang terbentuk antara jempol dengan jari telunjuk ditempatkan pada sisi datar antara sudut delapan dengan sudut satu. Jika raket dipegang dengan posisi ini, maka permukaan daun raket persis tegak pada sisinya membentuk sudut 90 derajat dengan lapangan. Pegangan ini juga sering disebut Continental Grip, karena pegangan ini dulu digunakan orang –orang Eropa.

Pegangan ini banyak digunakan para petenis masa lalu,karena memungkinkan untuk melakukan bermacam – macam pukulan. Pegangan ini bisa untuk servis, groundstroke, forehand, back hand, volley dan pukulan lainnya. Namun pada saat ini pegangan ini lebih sering digunakan untuk pukulan volley dan services. Karena sesuai temuan terakhir pegangan raket akan memberikan beda hasil maksimal pukulan dari tiap jenis pukulan.

B. Eastern Forehand Grip

Pegangan ini dipopulerkan oleh masyarkat Amerika Timur. Jenis pegangan yang digunakan untuk pukulan groundstroke forehand. Cara pegangan ini dengan cara menempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dan telunjuk pada sudut nomor satu, sehingga kalau genggaman sudah dilakukan maka posisi raket sedikit miring ke kiri ( condong kedalam ).



C. Eastern Backhand Grip

Pegangan raket ini digunakan untuk memukul groundstroke backhand. Cara memegang raket dengan caramenempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dengan telunjuk pada sudut delapan. Jika digenggamkan maka posisi permukaan daun raket sedikit miring ke kanan ( condong keluar ).



D. Western Grip
Pegangan ini dipopulerkan oleh masyarakat Amerika Barat. Cara memegang raket dengan cara ini adalah dengan cara menempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dan telunjuk pada sisi datar antara sudut dua dengan sudut tiga, sehingga kalau genggaman sudah dilakukan maka posisi permukaan daun raket menghadap ke lapangan ( seprti telungkup. Pukulan ini sangat cocok untuk pukulan Groundstroke forehand, terutama bola-bola tinggi.


E. Semi Western Grip

Pegangan semi western grip merupakan modifikasi dari western grip. Modifikasi dilakukan dengan menggeser letak posisi pegangan. Caranya menempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dengan telunjuk sudut dua, sehingga kalau genggaman sudah dilakukan , maka posisi permukaan raket miring kekiri kurang lebih 45 derajat. Pegangan ini biasa digunakan untuk groundstroke forehand.



F. Western Extreme Grip


Western extreme grip merupakan modifikasi dari pegangan western grip, akan tetapi lebih ekstrim. Cara memeggangnya adalah dengan menempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dengan telunjuk pada sudut tangkai raket, sehingga kalau genggaman sudah dilakukan, maka posisi permukaan raket miring kekiri kurang lebih 45 derajat. Pegangan ini banyak digunakan pada pukulan grounddtroke forehand.



G. Two Handed Grip
Two handed grip adalah cara memegang raket dengan menggunakan kedua tangan. Jari – jari dari kedua tangan menggenggam tangkai raket secara bersamaan dengan mendekatkan keduanya. Tangan utama diletakkan pada bagian belakang dan tangan lainnya menopang sebelah depan. Tangan uatama yang dimaksud adalah tangan yang memegang raket saat servis atau smash.
Pegangan ini sangat cocok untuk pukulan groundstroke backhand.

Kamis, 07 Oktober 2010

PRINSIP - PRINSIP ORGANISASI

follow my twitter : https://twitter.com/SepriPutraA
A. Pengertian Organisasi.

Menurut ERNEST DALE :
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.

Menurut CYRIL SOFFER :
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.

Menurut KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi adalah sub system teknik, sub system structural, sub system pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.

Organisasi olahraga merupakan bentuk yang menjadi wadah usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan kemampuan olahraga dan tujuan – tujuan olahraga. Salah satu bentuk organisasi olahraga adalah klub olahraga.

B. Pinsip – Prinsip Oganisasi
Perkembangan prinsip –prinsip organisasi selalu berkembang sesuai dengan perkembangan teori organisasi organisasi.








1. TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar prinsip penting dalam organisasi formal adalah:
a. Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b. Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal)
c. Struktur (hubungan antar kegiatan)
d. Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).

Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
• BIROKRASI) Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
• ADMINISTRASI) Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
• MANAJEMEN ILMIAH) Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi.
Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori ini kebanyakan dari sebuah negara berbentuk kerajaan “Mesir, Cina & Romawi”.

TEORI BIROKRASI
Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”.
Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
a) Pembagian kerja
b) Hirarki wewenang
c) Program rasional
d) Sistem Prosedur
e) Sistem Aturan hak kewajiban
f) Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal

TEORI ADMINISTRASI
Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika..
Empat belas kaidah manjemen organisasi menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi:
a) Pembagian kerja
b) Wewenang & tanggung jawab
c) Disiplin
d) Kesatuan perintah
e) Kesatuan pengarahan
f) Mendahulukan kepentingan umum
g) Balas jasa
h) Sentralisasi
i) Rantai Skalar
j) Aturan
k) Keadilan
l) Kelanggengan personalia
m) Inisiatif
n) Semangat korps

MANAJEMEN ILMIAH
Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR). Definisi Manajemen Ilmiah:
“Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”.
Empat kaidah Manajemen prinsip organisasi menurut Frederick W. Taylor:
a. Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
b. Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
c. Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan.
d. Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah

1. TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.

HUGO MUNSTERBERG
Antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah menekankan adanya perbedaan karekteristik individu dalam organisasi dan mengingatkan adannya pengaruh factor social dan budaya terhadap organisasi. Salah tokoh neoklasik pencetus “Psikologi Industri”. Hugo menulis sebuah buku “Psychology and Industrial Effeciency” tahun 1913. Buku tersebut merupakan jembatan
Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan ELTON MAYO seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas.

2. TEORI MODERN
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
TEORI MODERN vs TEORI KLASIK
a. Teori Klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi sedangkan Teori Modern menekankan pada perpaduan & perancangan sehingga terlihat lebih menyeluruh.
b. Teori Klasik membicarakan konsep koordinasi, scalar, dan vertical sedangkan Teori Modern lebih dinamis, sangat komplek, multilevel, multidimensi dan banyak variable yang dipertimbangkan.

Dan dalam berorganisasi ada berapa hal yang harus diketahui seseorang dalam membentuk organisasi . Ada beberapa prinsip organisasi,yaitu :

• Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
• Prinsip Skala Hirarkhi.
• Prinsip Kesatuan Perintah.
• Prinsip Pendelegasian Wewenang.
• Prinsip Pertanggungjawaban.
• Prinsip Pembagian Pekerjaan.
• Prinsip Rentang Pengendalian.
• Prinsip Fungsional.
• Prinsip Pemisahan.
• Prinsip Keseimbangan.
• Prinsip Kepemimpinan.
• Prinsip Fleksibilitas.


1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan keolahragaan seperti Komite Olahraga Nasioanal sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan kesepahaman dan informasi ataupun pemberi kebijakan dalam dunia olahraga di Indonesia dan lain – lainnya.

2) Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, Sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan. Dalam hal ini,struktur keorganisasian berperan penting dalam tercapainya prinsip ini. Struktur keorganisasian yang baik dan terstruktur akan memberikan pembagian tugas yang jelas dan baik.

3) Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja. Sehingga dalam prinsip ini pimpinan berperan penting dalam mengatur dan mengontrol sepenuhnya akan suatu kebijakan dalam perintahnya.

4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, Sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan.
Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi. Meski pengambilan keputusan itu tetap harus dipertanggungjawabkan kepada pimpinan atau atasan.
5) Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan. Dan setiap pegawai berkewajiban menjalankan tugas dengan sebaik –baiknya.
6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai.
Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
Dalam pembagian kerja seorang pimpinan mempunyai kemampuan untuk memberikan peirntah / tugas terhadap pegawai.

7) Prinsip Rentang Pengendalian.
Prinsip rentang pengendalian artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
Dalam menentukan banyaknya jumlah bawahan maka harus adanya batasan proposional suatu organisasi. Disesuaikan dengan kebutuhan organisasi tersebut. Dan apabila jumlanya bawahan atau staf yang harus dikendalikan berjumlah banyak maka semakin besar juga pengendalian yang harus dilakukan.

8) Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
Hal ini juga berhubungan dengan prinsip pembagian kerja. Dan secara prinsif fungsional struktur keorganisasian memiliki juga kekuatan penting dalam mengontrol dan mengatur pembagian tugasnya secara fungsional dalam fungsionalnya

9) Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain. Dalam pembagian tugas telah ada bagian masing – masing kerja tiap pegawai / staf dan akan dipertanggung jawabkan kepada pemimpin. Sehingga tugas yang telah diberikan sesuai kompeten masing – masing harus dilaksanakan dengan sebaik –baiknya.

10) Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Dan tujuan tersebut adalah salah satu dasar kerja dari organisasi yang terbentuk.
Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh klub sepak bola di suatu desa terpencil, Struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi klub sepak bola yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
11) Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
Fleksibilitas dari suatu organisasi akan mempengaruhi eksistensi organisasi tersebut dalam menghadapi perkembangan. Organisasi yang mampu berkembang dan menyesuaikan terhadap pertumbuhan sosial akan mampu terus tumbuh dan membuat organsasi tersebut menjadi lebih baik.

12) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.

Selasa, 05 Oktober 2010

MANAJEMEN,ADMINISTRASI DAN ORGANISASI OLAHRAGA

follow my twitter : https://twitter.com/SepriPutraA

MANAJEMEN,ADMINISTRASI DAN ORGANISASI OLAHRAGA

Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola atau mengatur.
Defenisi manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organiasi lainnya utk mencapai tujuan.(Bucher&Krotee,1993:4)

Manajemen Olahaga
Apa Manajemen Olahraga ?
Manajemen olahraga adalah suatu kombinasi keterampilan yg berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian, penganggaran, dan evaluasi dalam kontek suatu organisasi yang memiliki produk utama berkaitan dengan olahraga.(Janet Park,1998:4)
Pengkombinasian tersebut perlu SDM yang terlibat dalam organisasi, bersatu dalam sebuah sistem bahu membahu bekerja untuk mencapai tujuan
Manajer adalah orang salah satu orang yang utama dalam organisasi olahraga karena harus mampu merencanakan, mengambil keputusan, melakukan koordinasi serta memotivasi produktivitas karyawan dan hubungan antar pengurus, memahami dan mengerti fungsi-fungsi manajemen.

Fungsi – fungsi manajemen olahraga
• Perencanaan
• Pengorganisasian
• Penentuan keputusan
• Pembimbingan /directing
• Pengendalian
• Evaluasi


Perencanaan
Merupakan tindakan teratur dengan didasari pemikiran yang cermat sebelum melakukan usaha pencapaian tujuan yg telah ditentukan
Perencanaan ini terdiri dari 5W+1H
o What(apa yang akan dikerjakan /materi apa)
o why(mengapa pekerjaan itu dilaksanakan/dasar pertimbangan)
o who(siapa yg mengerjakan/pelaksana),
o how(bagaimana mengerjakannya/tatakerja)
o where(dimana akan dikerjakan), when(kapan waktunya)

Pengorganisasian
Merupakan proses aktivitas kerjasama antar fungsi dalam manajemen untuk mencapai tujuan. Aktivitas ini berusaha menghubungkan orang-orang dan job deskripsinya agar tidak ada ketumpang tindihan

Penentuan keputusan
Merupakan aktivitas mengahkiri pertentangan mengenai sesuatu hal atau pemilihan terhadap macam-macam alternatif selama kerja sama berlangsung

Pembimbingan /directing
Merupakan aktivitas memberikan petunjuk atau perintah untuk mempengaruhi dan mengerahkan anggota dalam kerjasama

Pengendalian
Merupakan aktivitas yg berusaha agar kerjasama itu dapat berhasil sesuai dg rencana, perintah, petunjuk serta ketentuan-ketentuan lain yg telah ditetapkan dg mengawasi, memerikasa dan mencocokan segala sesuatu, apakah sudah berjalan dg baik dlm usaha pencapaian tujuan bersama
Evaluasi
Merupakan aktivitas yg berusaha memperbaiki dan menyempurnakan segala segi dalam usaha kerjasama. Aktivitas itu terutama ditujukan kepada struktur organisasi dan metode kerjasama

Manajemen Organisasi Olahraga
Apakah organisasi olahraga itu ?
Organisasi olahraga merupakan bentuk yg menjadi wadah usaha kerjasama sekelompok manusia, utk mencapai tujuan bersama. Salah satu bentuk organisasi olahraga adalah klub olahraga

Bagaimana manajemen sebuah klub olahraga ?
Manajemen Sebuah Klub Olahraga
Manajemen sebuah klub olahraga memerlukan beberapa komponen-komponen yg berperan penting dalam pengelolan klub
 Manajer
 Pelatih dan Program latihan
 Atlet/ pemain
 Sarana dan prasarana
 Pendanaan
 Dukungan lingkungan

Manajer
Manajer adalah pemimpin utama dlm organisasi olahraga .Manajer mengerti fungsi-fungsi dasar manajemen:
1. Perencanaan
Manajer hrs mempunyai visi untuk melihat jauh ke massa depan dan mennyiapkan suatu strategi utk mengantisipasi apa yg akan terjadi
2. Pengorganisasian
Manajer harus mampu menjelaskan job description utk masing-masing bidang

3. Penyusunaan Anggota (Staffing )
Manajer harus punya pengetahuan tentang SDM dengan seksama .Rekruitment pengurus dg penuh perhatian dan memastkan bahwa masing-masing bagian telah di pimpinan yang berkompeten

4. Memimpin (leading)
Manajer harus memimpn secara positif, memotivasi, mempengaruhi anggota klub utk bekerjasama dlm rangka mencapai tujuan

5. Pengendalian (Controlling)
Manajer harus menghubungkan satu dg yg lain dari berbagi tahapan pekerjaan dalam suatu organisasi
Dengan adanya laporan, monitoring, dan evaluasi mengenai pencapaian tujuan yg telah digariskan, shg akan dpt diketahui titik lemah dan kuat dari pengelolaan masing-masing bidang tugas selama ini

Model Kepemimpinan Manajer Klub Olahraga
* Model diktaktor
* The Organizer
* The wheeler-dealer
* The democrat (Thomas Reilly, 1996:259)

1. Model diktaktor,Manajer yg selalu berorentasi pada hasil
Tidak mempedulikan seberapa besar dana yg harus dikeluarkan, yg penting hasil atau tujuan yg diharapkan dapat tercapai

2. The Organizer
Sangat perhatian dengan atlet, mengikuti perkembangan tetapi lupa untuk memperlakukan mereka sebagai layaknya manusia
Keuntungan model ini:
Manajer selalu mengikuti setiap perkembangan dg segala peraturan terbaru, taktik dan pengetahuan, dan dapat meraih keuntungan sedikit diatas tim yg telah disiapkan dg baik
Kekurangan :
• Manajer terlalu kaku dan tidak fleksibel dlm menghadapi suatu masalah
• Menyalahkan pemain jika mengalami kekalahan dari pada menyalahkan program latihan yg dibuat

3. The wheeler-dealer
Digambarkan sebagai karakter pintar karena hidup dengan kecerdasan dan penuh firasat
Keuntungan model ini:
• Mempunyai kepribadian karismatik yg menarik dalam klub
• Sangat percaya diri shg mampu menggugah motivasi dlm tim

Kekurangan:
• Adanya ketidakpastian yg diterapkan dpt menghilangkan rasa menghargai pemain terhadap manajer dan ini merusak semangat tim
• Kurangmampu melakukan pengorganisasi, persiapan pada tim

4. The democrat
Digambarkan sbg orang baik yg ingin membangun tim kerja melalui persahabatan, serta tdk suka konflik dalam tim
Keuntungan model ini:
• Semangat tim selalu tinggi bila segala sesuatu berjalan baik di lapangan
• Kebijaksanaan yg terbuka dari manajer dpt membangun penghargaan yg lebih besar utk mereka dan menciptakan atmosfir yg baik
Kekurangan:
• Manajer seperti ini dilihat oleh beberapa orang dlm tim sbg orang yg lemah
• Tidak dapt mengatasi tekanan dg baik ataupun mempersipkan pemain da tim secara memuaskan; disiplin menurun drastis sebagai hasilnya

Pelatih dan Program Latihan
Mampu membuat program latihan yaitu suatu petunjuk yg mengikat tertulis, rasional dan terorganisir dg baik utk mencapai perkembangan kondisi latihan dalam rangka mencapai tujuan
Manajemen pelatih dikembangkan sesuai dg memanfaatkan metode ilmiah dan teknologi dlm membimbing, membina, dan mengarahkan atlet yg berbakat untuk merealisaikan prestasi sesingkat mungkin .Manajemen pelatih adalah bagaimana cara seorang pelatih menggunakan ilmu kepelatihannya utk digunakan dalam pengelolaan atlet.

Atlet (pemain)
Berasal dari berbagai lapisan masyarakat dan bergabung dg klub atas dorongan motivasi.Manajemen atlet adalah bagaimana cara mengelola atlet agar dpt mendukung tujuan klub

Sarana dan prasarana
Manajemen sarana dan prasarana adalah bagaimana cara para pengurus dalam menjalankan serta mengelola sarana dan prasarana latihan yg digunakan

Pendanaan
Klub olahraga sangat butuh sponsor pendanaan yg dpt digali dg bantuan bapak angkat, instansi setempat serta pemerntah utk menjamn berputarnya roda organisasi .Manajemen pendanaan adalah bagaimana cara para pengurus utk mengelola mulai dr penggalian dana sampai pd pengalokasian dana tersebut dlm mendukung eksistensi dan prestasi klub .
Bahwa dalam pengelolaan sebuah klub olahraga diperlukan kerjasama manajemen masing-masing komponen yg sangat berperan penting antara lain manajer, atlet, pelatih dan program latihan, pendanaan, sarana dan prasarana serta dukungan lingkungan dalam rangka mencapai tujuan klub yaitu prestasi olahraga

Minggu, 20 Juni 2010

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP NILAI – NILAI NASIONALISME UNTUK MENINGKATKAN SEMANGAT KEBANGSAAN

A.PENDAHULUAN

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antar manusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Peningkatan keterkaitan globalisasi terhadap nilai – nilai nasionalisme akan mampu meningkatkan semangat masyarakat atau manusia dalam semangat berkebangsaan. Pada masa kini, perkembangan globalisasi akan mampu mempengaruhi semua nilai – nilai yang ada. Hingga akan ada pengaruh yang timbul dari globalisasi ini

B.PEMBAHASAN

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005)
Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia.
Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.











Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme :
1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.


Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme :
1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda:
1. Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
2. Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
3. Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.

Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme :
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.










C.KESIMPULAN
Sebagai warga Negara Indonesia yang baik kita harus mampu terus menjaga nilai- nilai nasinalisme demi mempertahankan semangat kebangsaan kita terhadap bangsa Indonesia. Maka, pada masa globalisasi sekarang, kita harus mampu menjadikan globalisasi sebagai media atau sarana untuk meningkatkan semangat kebangsaan. Sehingga hanya akn ada damfak positif dari globalisasi.


Referensi
- Jamli, Edison dkk.Kewarganegaraan.2005.Jakarta: Bumi Akasara
- Krsna @Yahoo.com. Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.2005.internet:Public Jurnal

Senin, 14 Juni 2010

PROFESIONALISME





Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya ter¬dapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional.Profesionalisme berasal daripada profesion yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional (Longman, 1987).

Ciri-ciri profesionalisme
Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh ciri-ciri sebagai berikut
1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
2. Meningkatkan dan memelihara imej profesion
Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.
3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.
4. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion
Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya.

GEOGRAFI DAN KEHIDUPAN DI BUMI DAN MANUSIA SEBAGAI SALAH SATU MAKHLUK PENGHUNINYA

A.Geografi Kehidupan di Bumi








1.Faktor Lingkungan
Suatu faktor yang menentukan adanya perbedaan jenis – jenis makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat di permukaan bumi ini adalah lingkungan hidup dari tempat itu.

Lingkungan Biotik

Lingkungan biotik adalah semua makhluk hidup yang menempati bumi, yang terdiri atas tumbuhan, hewan, manusia. Menurut fungsinya, komponen biotik dapat dibedakan menjadi 3 kelompok utama,

1. Kelompok Produsen

Kelompok produsen adalah organisme yang mampu menghasilkan makanannya sendiri, yang biasa disebut dengan autotrofik (auto = sendiri, trofik = menghasilkan makanan). Organisme tersebut mengubah bahan-bahan organik menjadi bahan anorganik dengan bantuan energi matahari dalam butir-butir hijau daun atau klorofil. Pada klorofil itulah proses fotosintesis berlangsung, yang termasuk kelompok produsen adalah tumbuh-tumbuhan yang berhijau daun (klorofil).

2. Kelompok Konsumen

Kelompok konsumen adalah organisme yang hanya memanfaatkan hasil yang disediakan oleh organisme lain (produsen). Oleh karena itu, konsumen disebut dengan heterotrofik. Kelompok ini terdiri atas manusia dan kelompok hewan herbivora (pemakan tumbuh-tumbuhan). Hewan herbivora selanjutnya dimakan oleh binatang karnivora (pemakan hewan lainnya), dan kedua jenis binatang ini dimakan oleh manusia, yang termasuk dalam golongan omnivora (pema¬kan segalanya).

3. Kelompok Pengurai (Decomposer)

Kelompok pengurai berperan dalam menguraikan sisa-sisa atau makhluk hidup yang telah mati. Termasuk dalam kelompok pengurai adalah bakteri dan jamur. Hasil penguraiannya berupa mineral-mineral dan air yang kembali ke tanah, serta gas-gas yang terlepas kembali ke atmosfer


Lingkungan Abiotik

Lingkungan abiotik adalah benda-benda mati yang ada di bumi tetapi mempunyai pengaruh pada kehidupan mahkluk hidup yang ada di dalamnya. Berikut termasuk dalam kelompok abiotik.

1. Tanah
Tanah merupakan tubuh alam yang berfungsi sebagai tempat tinggal makhluk hidup dengan segala aktivitasnya. Selain berperan sebagai tempat tinggal makhluk hidup, tanah juga menyediakan unsur-unsur yang diperlukan untuk kehidupan tumbuhan seperti unsur hara, bahan organik, serta air yang terdapat di dalam tanah.

2. Atmosfer / Lapisan Udara
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi. Dalam atmosfer terdapat berbagai gas yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Salah satu gas yang mempunyai peranan sangat penting bagi makhluk hidup adalah oksigen yang digunakan manusia dan hewan untuk bernapas. Manusia dan hewan bernapas menghirup oksigen dan mengeluarkan gas karbon dioksida, dan sebaliknya tumbuhan menyerap karbon dioskida dan membuang oksigen ke udara.

3. Air
Air merupakan sumber utama kehidupan, karena tanpa adanya air makhluk hidup tidak akan bisa hidup. Lebih dari 70% permukaan bumi terdiri atas air, namun dari sekian besar volume air yang terdapat di bumi, hanya sebagian kecil saja yang dapat digunakan (air segar).

4. Sinar Matahari
Sinar matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan. Pada tumbuhan, sinar matahari berguna untuk proses fotosintesis.

Komponen-komponen lingkungan hidup yang berada di sekitar kita merupakan satu kesatuan yang saling memengaruhi antara komponen yang satu dengan komponen yang lain disebut dengan ekosistem.
Hubungan antar¬komponen ini tidak hanya terjadi antarindividu, tetapi juga adanya interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. llmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik di dalam ekosistem disebut dengan ekologi












2.Faktor Sejarah

Dulu 220 juta tahun yang lalu hanya ada satu benua, kemudian benua itu retak dan bergeser. Pergeseran itu berlangsung lambat dan terjadi terbentuknya lima benua seperti masa sekarang dan ini terjadi kira kira 135 juta tahun. Jadi pergeseran dimulai pada zaman Mesozoikum smapai awal Cenozoikum hingga bentuknya yang sekarang. Yang seperti kita ketahui pada zaman ini bui telah dihuni berbagai jenis ikan, reptile, burung dan sampai pada binatang menyusui serta dihuni oleh tumbuhan atau hewan daratan. Pergeseran ini menyebabkan makhluk hidup yang dibawanya mengalami perubahan lingkungan hidup yang dibawanya mengalami perubahan lingkungan hidup,misalnya iklimnya berbeda sehingga makhluk – makhluk yang tahan terhadap kondisi ini akan tetap bertahan dan menyesuiakan diri.


3.Faktor Penghambat Penyebaran

Kita mengetahui bahwa makhluk hidup itu berkembang biak, misalnya bagi makhluk daratan ,air, merupakan hambatan ( water barrier ) sedangkan sebaliknya bagi makhluk air, daratan merupakan hambatan ( land barrier ). Daratan yang sempit jug adapt menjadi hambatan. Namun sebaliknya kepulauan dapat menjadi jembatan penyebrangan makhluk hidup. Tiga faktor itulah yang menentukan adanya variabilitas biogeografi.


4.Geografi Tumbuhan

Tumbuhan memegang peranan penting dalam menentukan geografi makhluk hidup karrena ia merupakn titik awal dari rantai makanan. Tanaman saangat peka akan keadaaan lingkungan fisik, oleh karena itu dapat dengan mudah mengamati adanya perbebedaan jenis tumbuhan pada daerah dengan iklim tropis yang sama


5.Geografi Hewan

Atas dasar faktor yang mempengaruhi variabilitas dan penyebaran terhadap makhluk hidup yang sudah dijelaskan ,maka dunia ini dapat dibagi menjadi 6 daerah ( faunall regions ),yakni daerah :
a. Palaeartic ( Eropa dan Asia Utara )
b. Ethiopian ( Afrika dan Semenanjung Arab )
c. Oriental ( Asia Selatan dan Indonesia )
d. Australian ( Australian dan sekitarnya )
e. Neartic ( Amerika Utara dan Greenland )
f. Neotropical ( Amerika Selatan dan Tengah )


B.Sejarah Perkembangan Manusia

Manusia adalah makhluk yang mempunyai derajat paling tinggi . Makhluk hidup yang berbudi dan berakal hanyalah manusia. Apabila kita ingin menyusun tentang asal mula manusia di bumi, jalan yang ditempuh hanya dengan mempelajari fosil –fosil yang ada dibumi.
Pada tahun 1871 Darwin menerbitkan buku yang berjudul The Desent Of Man tentang asal mula kehidupan . Pada masa Darwin , masih belum merupakan bahan penelitian yang meyakinkan . Darwin mencari hubungan kekerbatan manusia dengan primata .Didalam klasifikasi, manusia sebagai Homo Sapiens termasuk ordo primata.
Persamaan ciri sebagai berikut :
1. Mata Frontal menghaddap kedepan
2. Ibu jari pada tungkai depan dapat digerkan kesegala arah.
3. Letak kelenjar susu didada.
4. Bentuk rahim simpleks.


Kaki manusia yang lebih panjang daripada lengannya merupakan suatu hal yang membedakannya dengan primata lainnya. Kaki manusia yang mempunyai lekukan besar dengan ibu jari yang sebidang dengan jari jari lainnya sangat berbeda dengan kaki kera. Kepala manusia terletak pada tulang belakang demikian rupa sehingga memungkinkan manusa dapat melihat lurus kedepan jika berdiri tegak. Otak Manusia relative besar (volume 1200- 1500 cc ).
Hewan perama dari ordo primata diduga telah ada kira kira 75 juta tahun yang lalu Umumnya hidup dipohon – pohon. Hanya manusialah yang menyimpang dalam evolusinya sehingga menjadi suatu makhluk hidup yang dapt hidup diatas tanah dan berjalan dengan kedua kakinya. Tangan digunakannya untuk memegang dan mengatur alat – alat yang dipelukannnya. Makin tinggi tingkat hewan primata ,maka makin tangkas hewan itu mengguakan tangannya dan volume otaknya makin besar.


C.Beberapa Penemuan Manusia Purba atau Pra-Manusia

Pada tahun 1924,Raymond Dart sorang ahli anatomi di Afrika Selatan telah menemukan fosil yang kemudian diberi nama Australophitechus Africanus. Bentuk Fosil ini menyerupai kepala simpanze muda tetepi giginya merupakan gigi manusia sekarang dan mungkin dapt berjalan tegak.
Di Afrika selatan ditemukan juga fosil manusia purba yang diberi nama Austrapitchecinae yang diperkirakan tingginya 1,5 m. Volume otaknya kira- kira 600 cc. Austrapitchecinae hidupnya tidak lagi di pohon –pohon. Fosil ini termasuk familia Homodinae , akan tetapi bukan dari genus homo.
Seorang dokter belanda Eugene Dubois pada tahun 1887 di daerah trinil di tepi bengawan solo menemukan fosil berupa rahang, beberapa gigi dan sebagian dari tulang tengkorak serta tulang paha. Fosil ini diberi nama pithecanthropus erectus atau homo erectus.
Di Jerman (Heidelberg) ditemukan fosil dari zaman palestorin diberi nama Heidelbergergensis. Ada juga fosil Cro Magnon dari perancis yang timbul pada zaman Neadherthal. Hidup kira –kira 30000 tahun yang lalu ,disebut juga Homo Sapiens Diluvialis, berukuran otak sama besar volumenya dengan manusia sekarang dan berukuran tinggi tegak .
Di timur Tengah juga ditemukan fosil - fosil manusia dari zaman 100.000 – 300.000 tahun yang lalu, misanya palestina, Gunung Carmel, dan manusia shanidar di gunug gunung Irak .
Manusia Neandhertal,manusi gunung Carmel ,manusia Cro Magnon dan Manusia sekarang dapat dimasukkan dalm Homo Sapiens ,sebagai satu spesies.
Pithecantropus erectus ,Lasianthropus Pelonensus, Homo beidel bergensis dianggap sebagai salah satu spesies saja yang disebut Homo erectus ,karena:
1. Mereka Hidup di zaman yang sama
2. Berjalan tegak
3. Walaupun ada perbedaaan diantara mereka ,perbedaan itu disebabkan karena lokasi yang berbeda








sumber :

Darmodjo,Hendro, dan Kaligis Yeni,2004. Ilmu Alamiah Dasar. Universitas terbuka.Jakarta