1. PENGERTIAN
Teori adalah keyakinan umum yang membantu kita menjelaskan apa yang kita amati dan membuat prediksi. Teori yang baik memiliki hipotesis, yang merupakan asumsi yang harus diuji.
2. TEORI TEORI PERKEMBANGAN
A. Teori psikoanalitis
B. Teori kognitif
C. Teori prilakundan belajar sosial
D. Teori etologis
E. Teori ekologi
F. Orientasi teoritis eklektis
3. PENJELASAN
A. Teori Psikoanalitis
Dua teori psikoanalitis yang penting adalah teori Freud dan teori Erikson.
• Freud mengatakan kepribadian terdiri dari 3 struktur : id, ego dan superego dan bahwa kebanyakan pemikiran bersifat tidak disadari. Tuntunan struktur kepribadian yang saling bertentangan menyebabkan kecemasan. Mekanisme pertahanan, khususnya refrensi melindungi ego dan mengurangi kecemasan. Freud yakin bahwa Masalah berkembang karna pengalaman masa anak-anak sebelumnya. Ia mengatakan bahwa individu melampauwi 5 tahap psikoseksual : oral, anal, vhallic, latency dan genital. Selama tahap vhallic, oedipus complex merupakan sumber utama konflik.
• Erikson mengembangkan suatu teori yang menekankan. Tahap psikososial : kepercyaan versus ketidak percayaan ; otonomi versus rasa malu dan ragu-ragu ; prakarsa versus rasa bersalah dan lain lain.
B. Teori kognitif
Dua teori kognitif yang penting adalah teori perkembangan kognitif dari Piaget dan teori pemerosesan informasi.
• Pieget mengatakan bahwa anak-anak melampauwi 4 tahap perkembangan kognitif, yaitu : sensorimotor, praoperasional, operasional konkrit dan opersional formal.
• Teori pemerosesan informasi, mengenai bagaimana individu memproses informasi tentang dunianya, yang meliputi : bagaimana informasi masuk kedalam pikiran, bagaimana informasi di simpan dan disebarkan. Dan bagai mana informasi diambil kembali untuk memungkinkan kita berfikir dan memecahkan masalah.
C. Teori Prilaku dan Belajar Sosial
• Behaviorisme menekankan bahwa kognisi tidak penting dalam memahami prilaku. Menurut B.F. Skinner, seorang pakar behavioris terkenal, perkembangan adalah perilaku yang diamati, yang ditentukan oleh hadiah dan hukuman didalam lingkungan.
• Teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura dan Kawan-Kawan, menyatakan bahwa lingkungan adalah faktor penting yang mempengaruhi prilaku, tetapi proses-proses kognitf tidak kalah pentingnya. Menurut pandangan belajar sosial, manusia memiliki kemampuan untuk mengendalikan perilakunya sendiri.
D. Teori etologis
Konrad Lorenz adalah salah seorang pengembang penting teori ekologi. Etologi menekankan landasan biologis dan evolusioner perkembangan. Penanaman (imprinting) dan periode penting (critical period) merupakan konsep kunci.
E. Teori ekologi
Dalam teori ekologi Brofenbenner ada 5 sistem lingkungan yang penting : mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem dan kronosistem.
F. Orientasi teoritis Eklektis
Tidak satupun teori dapat menjelaskan komleksitas perkembangan masa hidup yang kaya dan mengagumkan. Masing-masing teori memberikan sumbangan yang berbeda, dan barangkali strategi yang paling bijaksana adalah mengadopsi perspektif teoritis eklektis jika kita ingin memahami perkembangan masa hidup secara lengkap. Sebagai suatu perspektif, pandangan masa hidup mengkoordinasikan sejumlah prinsip teoritis tentang hakekat perkembangan. Dengan mempertimbangkan gagasan-gagasan tentang perspektif masa hidup bersama dengan teori-teori perkembangan yang ada maka dapat doperoleh suatu rasa konsep teoritis yang penting dalam memahami perkembangan masa hidup.
Minggu, 26 Desember 2010
BACKHAND STROKE ( Pukulan Backhand )
follow my twitter : https://twitter.com/SepriPutraA
Apa itu backhand ?
Backhand adalah jenis pukulan dalam tenis ( stroke ), dimana bola dipukul dengan posisi punggung tangan kearah lawan. Pukulan ini biasanya dilakukan dari arah sebelah kiri arah pemain yang memegang raket dengan tangan sebelah kanan, atau sebaliknnya pukulan yang dilakukan dari arah sebelah kanan tubuh pemain yang memegang raket dengan tangan kirii
Saat ini terdapat dua jenis pukulan backhand yang populer digunakan, yaitu: backhand menggunakan satu tangan dan backhand menggunakan dua tangan. Masing-masing pukulan memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, saat ini pukulan backhand dua tangan lebih banyak dipakai oleh pemain pro karena efektivitasnya.
1. Backhand satu tangan

Terdapat beberapa keuntungan dalam memakai backhand satu tangan. Pertama, anda memperoleh keuntungan dari jangkauannya yang panjang sehingga bola-bola yang melebar dapat ditangani dengan lebih mudah. Kedua, lebih mudah untuk melakukan voli dari grip satu tangan dan umumnya pemain yang memiliki backhand satu tangan lebih jago dalam memukul voli daripada pemain yang memiliki backhand dua tangan.
Terdapat 2 jenis grip yang dapat anda pakai dalam melakukan backhand dua tangan, yaitu eastern dan full-eastern (western) grip. Anda dapat melihat detilnya di sini.
Tahap-tahap gerakan backhand satu tangan adalah sebagai berikut :
1. Dari posisi bersiap, anda bergerak ke arah bola datang dan telah menentukan zona pukulan serta grip yang akan anda pakai. Zona pukulan untuk pukulan backhand satu tangan yang baik adalah agak di depan badan anda.
2. Raket diayunkan ke belakang beserta bahu dan punggung anda. Stance yang dipakai dalam backhand satu tangan umumnya adalah closed stance dimana posisi badan tegak lurus terhadap net atau garis baseline.
3. Raket diayunkan ke depan menuju titik kontak dengan bola dan usahakan kontak berada pada sweetspot dari raket. Ingat, titik kontak sebaiknya berada agak di depan badan dan bukan di samping.
4. Kemudian ayunan diteruskan untuk melakukan tahap followthrough kira-kira ke arah jam 2 badan anda.
2. Backhand dua tangan

Backhand ini merupakan yang paling populer digunakan oleh pemain tenis saat ini. Keuntungan dari grip ini adalah ayunannya yang efisien dan tenaga ekstra yang dihasilkannya karena menggunakan dua tangan. Namun, kekurangannya terutama dalam menghadapi bola-bola yang melebar dikarenakan tumpuan ayunan yang menggunakan 2 bahu. Grip yang dipakai dalam melakukan pukulan ini adalah tangan kanan berada pada ujung gagang raket dengan grip continental dan tangan kiri berada di atasnya dengan grip semi-western.
Untuk selengkapnya dapat anda baca di sini. Tahapan untuk melakukan backhand dua tangan adalah sebagai berikut :
1. Dari posisi bersiap, anda bergerak ke arah bola datang dan telah menentukan zona pukulan serta grip yang akan anda pakai. Zona pukulan untuk pukulan backhand dua tangan yang baik adalah di samping badan anda di sekitar daerah pinggang.
2. Raket diayunkan ke belakang pada posisi kira-kira sejajar pinggang anda. Stance yang dipakai dalam backhand dua tangan umumnya closed stance, namun dapat pula dilakukan dengan open stance.
3. Raket diayunkan ke depan menuju titik kontak dengan bola dan usahakan kontak berada pada sweetspot dari raket. Dalam ayunan ke depan ini, tangan kiri memegang peran yang dominan sedangkan tangan kanan sebagai penyeimbang dan pengarah bola.
4. Kemudian ayunan diteruskan ke samping badan anda hingga raket ke arah punggung untuk melakukan tahap followthrough.
Two Handed Grip
Two handed grip adalah cara memegang raket dengan menggunakan kedua tangan. Jari – jari dari kedua tangan menggenggam tangkai raket secara bersamaan dengan mendekatkan keduanya. Tangan utama diletakkan pada bagian belakang dan tangan lainnya menopang sebelah depan. Tangan uatama yang dimaksud adalah tangan yang memegang raket saat servis atau smash.
Pegangan ini sangat cocok untuk pukulan groundstroke backhand.

A. Groundstroke Backhand Rally
Groundstroke backhand rally adalah pukulan groundstroke yang dilakukan dari arah kiri. Pukulan ini memiliki ciri sebagai berikut :
• Bola dipukul dari daerah belakang ( base line )
• Kecepatan bola relative sedang.
• Biasanya jatuh di bagian belakang daerah permainan lawan.
Tekhnik Groundstroke Backhand Rally :
1. Gerakan dimulai dari posisi siap.
2. Dari posisi siap dilakukan gerkan untuk mengatur posisi ( jarak pukul ).
3. Setelah menemukan posisi yang pas untuk mengatur jarak pukulan, maka genggaman raket diatur.
4. Raket dipegang dengan cara Eastern Backhand Grip.
Eastern Backhand Grip
Pegangan raket ini digunakan untuk memukul groundstroke backhand. Cara memegang raket dengan caramenempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dengan telunjuk pada sudut delapan. Jika digenggamkan maka posisi permukaan daun raket sedikit miring ke kanan ( condong keluar ).
5. Gerakan mengayun raket kebelakang ( Backswing ) dimulai dengan memutar bahu kiri kebelakang, sehingga bahu kanan mengarah ke net.
6. Bersamaan dengan mengayun raket kebelakang, posisi kaki diatur sedemikian rupa, sehingga membentuk posisi tertutup ( Close Stand ) dalam jarak kurang lebih selebar bahu. Kaki kanan didepan dan kaki kiri berada dibelakang dan jika dihubungkan membentuk garis lurus sejajar dengan lapangan.
7. Pada akhir gerakan ini, raket sudah dibelakang, dengan permukaan daun raket lebih rendah dari pada bola yang akan dipukul. Tubuh berdiri dengan kedua kaki yang ditekuk, tangan kiri memegang leher raket membantu menjaga posisi raket sebelum digerakan kembali kedepan untuk menabrak bola . Tangan kanan sudah siap untuk mengayunkan raket kedepan untuk mebrak bola.
8. Dari posisi ini raket diayun kedepan atas sejalan dengan memutar bahu kembali kearah kanan, dan genggaman diperkuat, sampai terjadi tanrakan dengan bola. Saat tangan kanan mengayun raket kedepan tangan kiri melepaskan genggaman dan direntangkan seperlunya untuk menjaga keseimbangan.
9. Usahakan tabrakan antara senar raket dengan bola ( impact ) terjadi pada ketinggian diatas pinggang , bola berada didepan badan, dan jarak ke samping tepat sejangkauan. Pada saat itu titik berat badan berada pada bola. Pada saat itu titik berat badan berada pada bola. Kondisi demikian akan menambah tenaga pukulan.
10. Setelah tejadi tabrakan antara raket dan bola, gerakan raket diteruskan keatas (follow trought ), mengikuti gerakan alamiah dari gerakan lengan, sehingga berakhir dengan posisi merentang kesamping kanan atas. Usahankan pergelangan tangan tetap terkunci, supaya pergerakan raket tetap stabil.
A. Groundstroke Backhand Slice
Backhand slice adalah jenis pukulan variasi backhand. Pukulan ini relative mudah dan tidak banyak mengunakan tenaga jika dibandingkan dengan pukulan groundstroke rally.
Pukulan ini memiliki ciri sebagai berikut :
• Bola dipukul melayang diatas net relative rendah.
• Putaran bola kebawah depan.
• Kecepatan bola relative lambat tapi tajam.
• Pantulannya cenderung rendah.
Tekhnik Backhand Slice :
1. Gerakan dimulai dari posisi siap.
2. Dari posisi siap dilakukan gerakan untuk mengatur posisi ( jarak pukul ).
3. Setelah ditemukan posisi yang pas untuk mengatur jarak pukul, maka genggaman raket diatur.
4. Raket dipegang dengan cara Eastern Backhand Grip atau Continental Grip.
5. Gerakan mengayun raket kebelakang ( backswing ) dimulai dengan memutar bahu kiri kebelakang, sehingga bahu kanan mengarah ke net.
6. Bersamaan dengan mengayun raket kebelakang, posisi kaki diatur sedemikan rupa, sehingga membentuk posisi berdiri tertutup ( Close Stand ) dalam jarak kurang lebih selebar bahu. Kaki kanan didepan dan kaki kiri berada di belakang dan jika dihubungkan membentuk garis lurus sejajar sisi lapangan.
7. Pada akhir gerakan ini, raket sudah berada di belakang dengan permukaan daun raket terbuka dan berada lebih tinggi dari pada bola yang akan dipukul. Tubuh berdiri dengan kedua kaki yang ditekuk, tangan kiri memegang leher raket membantu menjaga posisi raket sebelum digerakan kembali kedepan untuk menabrak bola. Tangan kanan sudah siap untuk mengayunkan raket ke depan untuk menabrak bola.
8. Dari posisi ini raket diayun kedepan bawah sejalan dengan memutar bahu kembali kearah kanan dan genggaman diperkuat,sampai terjadi tabrakan dengan bola. Saat tangan kanan mengayun raket kedepan tangan kiri melepaskan genggaman dan direntangkan seperlunya untuk menjaga keseimbangan.
9. Usahkan tabrakan antara senar raket dengan bola (impact ) terjadi pada ketinggian antara lutut dan pinggang , bola berada di depan badan ,dan jarak kesamping tepat sejangkauan. Pada saat itu titik berat badan berada pada bola. Kondisi demikian akan menambah akan tenaga pukulan.
10. Setelah terjadi tabrakan antara raket dengan bola, gerakan raket diteruskan ke depan bawah, mengikuti gerakan alamiah dari gerakan lengan, sehingga berakhir dengan posisi merentang kesamping dengan kanan depan bawah , sebelum kembali ke posisi siap.
b. Teknik Backhand Volley
• Gerakan memukul diawali dari posisi siap.
• Dari posisi siap dilakukan gerakan untuk mengatur posisi ( jarak pukul ).
• Setelah ditemukan posisi yang pas untuk mengatur jarak pukul, maka genggaman raket diatur.
• Raket dipegang dengan hammer grip.
• Gerakan dimulai dengan memutar bahu kiri arah belakang untuk memindahkan posisi raket kesebelah kiri,sehingga bahu kanan mengarah ke net.
• Bersamaan dengan membawa raket kesebelah kiri, posisi kaki diatur sedemikian rupa , sehingga membentuk poisis semi open stand atau open stand dalam jarak kurang lebih selebar bahu. Kaki kiri sedikit ke belakang dan kaki kanan berada lebih ke depan, dan jika dihubungkan membentuk garis serong ke kanan.
• Pada akhir gerakan ini,raket sudah berada di samping kiri, dengan permukaan daun raket agak terbuka, dan berada kira – kira setinggi bahu atau kurang lebih sejajar dengan bola yang akan dipukul. Tubuh berdiri dengan kedua kaki yang ditekuk,tangan kiri memegang leher raket. Tangan kanan yang menggenggam raket dengan kuat siap untuk digerakkan kembali ke depan untuk menabrak bola.
• Dari posisi raket digerakkan kedepan bawah sejalan dengan memindahkan titik berat berat kearah bola, dan genggaman diperlukan sampai terjadi tabrakan dengan bola. Gerakan raket yang cenderung mengarah kedepan bawah, akan memberikan efek gesekan kebawah (back spin ) pada bola,m sehingga jalan bola lebih muda dikemnbalikan.
• Usahakan tabrakan senar raket dengan bola (impact ) terjadi pada setinggi bahu saat bola berada didepan badan, dan jarak ke samping tepat sejangkauan . Pada saat itu titik berat badan berada pada bola. Kondisi demikian akan menambah tenaga pukulan.
• Dan setelah itu kembali pada posisi siap.
Apa itu backhand ?
Backhand adalah jenis pukulan dalam tenis ( stroke ), dimana bola dipukul dengan posisi punggung tangan kearah lawan. Pukulan ini biasanya dilakukan dari arah sebelah kiri arah pemain yang memegang raket dengan tangan sebelah kanan, atau sebaliknnya pukulan yang dilakukan dari arah sebelah kanan tubuh pemain yang memegang raket dengan tangan kirii
Saat ini terdapat dua jenis pukulan backhand yang populer digunakan, yaitu: backhand menggunakan satu tangan dan backhand menggunakan dua tangan. Masing-masing pukulan memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, saat ini pukulan backhand dua tangan lebih banyak dipakai oleh pemain pro karena efektivitasnya.
1. Backhand satu tangan

Terdapat beberapa keuntungan dalam memakai backhand satu tangan. Pertama, anda memperoleh keuntungan dari jangkauannya yang panjang sehingga bola-bola yang melebar dapat ditangani dengan lebih mudah. Kedua, lebih mudah untuk melakukan voli dari grip satu tangan dan umumnya pemain yang memiliki backhand satu tangan lebih jago dalam memukul voli daripada pemain yang memiliki backhand dua tangan.
Terdapat 2 jenis grip yang dapat anda pakai dalam melakukan backhand dua tangan, yaitu eastern dan full-eastern (western) grip. Anda dapat melihat detilnya di sini.
Tahap-tahap gerakan backhand satu tangan adalah sebagai berikut :
1. Dari posisi bersiap, anda bergerak ke arah bola datang dan telah menentukan zona pukulan serta grip yang akan anda pakai. Zona pukulan untuk pukulan backhand satu tangan yang baik adalah agak di depan badan anda.
2. Raket diayunkan ke belakang beserta bahu dan punggung anda. Stance yang dipakai dalam backhand satu tangan umumnya adalah closed stance dimana posisi badan tegak lurus terhadap net atau garis baseline.
3. Raket diayunkan ke depan menuju titik kontak dengan bola dan usahakan kontak berada pada sweetspot dari raket. Ingat, titik kontak sebaiknya berada agak di depan badan dan bukan di samping.
4. Kemudian ayunan diteruskan untuk melakukan tahap followthrough kira-kira ke arah jam 2 badan anda.
2. Backhand dua tangan

Backhand ini merupakan yang paling populer digunakan oleh pemain tenis saat ini. Keuntungan dari grip ini adalah ayunannya yang efisien dan tenaga ekstra yang dihasilkannya karena menggunakan dua tangan. Namun, kekurangannya terutama dalam menghadapi bola-bola yang melebar dikarenakan tumpuan ayunan yang menggunakan 2 bahu. Grip yang dipakai dalam melakukan pukulan ini adalah tangan kanan berada pada ujung gagang raket dengan grip continental dan tangan kiri berada di atasnya dengan grip semi-western.
Untuk selengkapnya dapat anda baca di sini. Tahapan untuk melakukan backhand dua tangan adalah sebagai berikut :
1. Dari posisi bersiap, anda bergerak ke arah bola datang dan telah menentukan zona pukulan serta grip yang akan anda pakai. Zona pukulan untuk pukulan backhand dua tangan yang baik adalah di samping badan anda di sekitar daerah pinggang.
2. Raket diayunkan ke belakang pada posisi kira-kira sejajar pinggang anda. Stance yang dipakai dalam backhand dua tangan umumnya closed stance, namun dapat pula dilakukan dengan open stance.
3. Raket diayunkan ke depan menuju titik kontak dengan bola dan usahakan kontak berada pada sweetspot dari raket. Dalam ayunan ke depan ini, tangan kiri memegang peran yang dominan sedangkan tangan kanan sebagai penyeimbang dan pengarah bola.
4. Kemudian ayunan diteruskan ke samping badan anda hingga raket ke arah punggung untuk melakukan tahap followthrough.
Two Handed Grip
Two handed grip adalah cara memegang raket dengan menggunakan kedua tangan. Jari – jari dari kedua tangan menggenggam tangkai raket secara bersamaan dengan mendekatkan keduanya. Tangan utama diletakkan pada bagian belakang dan tangan lainnya menopang sebelah depan. Tangan uatama yang dimaksud adalah tangan yang memegang raket saat servis atau smash.
Pegangan ini sangat cocok untuk pukulan groundstroke backhand.

A. Groundstroke Backhand Rally
Groundstroke backhand rally adalah pukulan groundstroke yang dilakukan dari arah kiri. Pukulan ini memiliki ciri sebagai berikut :
• Bola dipukul dari daerah belakang ( base line )
• Kecepatan bola relative sedang.
• Biasanya jatuh di bagian belakang daerah permainan lawan.
Tekhnik Groundstroke Backhand Rally :
1. Gerakan dimulai dari posisi siap.
2. Dari posisi siap dilakukan gerkan untuk mengatur posisi ( jarak pukul ).
3. Setelah menemukan posisi yang pas untuk mengatur jarak pukulan, maka genggaman raket diatur.
4. Raket dipegang dengan cara Eastern Backhand Grip.
Eastern Backhand Grip
Pegangan raket ini digunakan untuk memukul groundstroke backhand. Cara memegang raket dengan caramenempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dengan telunjuk pada sudut delapan. Jika digenggamkan maka posisi permukaan daun raket sedikit miring ke kanan ( condong keluar ).
5. Gerakan mengayun raket kebelakang ( Backswing ) dimulai dengan memutar bahu kiri kebelakang, sehingga bahu kanan mengarah ke net.
6. Bersamaan dengan mengayun raket kebelakang, posisi kaki diatur sedemikian rupa, sehingga membentuk posisi tertutup ( Close Stand ) dalam jarak kurang lebih selebar bahu. Kaki kanan didepan dan kaki kiri berada dibelakang dan jika dihubungkan membentuk garis lurus sejajar dengan lapangan.
7. Pada akhir gerakan ini, raket sudah dibelakang, dengan permukaan daun raket lebih rendah dari pada bola yang akan dipukul. Tubuh berdiri dengan kedua kaki yang ditekuk, tangan kiri memegang leher raket membantu menjaga posisi raket sebelum digerakan kembali kedepan untuk menabrak bola . Tangan kanan sudah siap untuk mengayunkan raket kedepan untuk mebrak bola.
8. Dari posisi ini raket diayun kedepan atas sejalan dengan memutar bahu kembali kearah kanan, dan genggaman diperkuat, sampai terjadi tanrakan dengan bola. Saat tangan kanan mengayun raket kedepan tangan kiri melepaskan genggaman dan direntangkan seperlunya untuk menjaga keseimbangan.
9. Usahakan tabrakan antara senar raket dengan bola ( impact ) terjadi pada ketinggian diatas pinggang , bola berada didepan badan, dan jarak ke samping tepat sejangkauan. Pada saat itu titik berat badan berada pada bola. Pada saat itu titik berat badan berada pada bola. Kondisi demikian akan menambah tenaga pukulan.
10. Setelah tejadi tabrakan antara raket dan bola, gerakan raket diteruskan keatas (follow trought ), mengikuti gerakan alamiah dari gerakan lengan, sehingga berakhir dengan posisi merentang kesamping kanan atas. Usahankan pergelangan tangan tetap terkunci, supaya pergerakan raket tetap stabil.
A. Groundstroke Backhand Slice
Backhand slice adalah jenis pukulan variasi backhand. Pukulan ini relative mudah dan tidak banyak mengunakan tenaga jika dibandingkan dengan pukulan groundstroke rally.
Pukulan ini memiliki ciri sebagai berikut :
• Bola dipukul melayang diatas net relative rendah.
• Putaran bola kebawah depan.
• Kecepatan bola relative lambat tapi tajam.
• Pantulannya cenderung rendah.
Tekhnik Backhand Slice :
1. Gerakan dimulai dari posisi siap.
2. Dari posisi siap dilakukan gerakan untuk mengatur posisi ( jarak pukul ).
3. Setelah ditemukan posisi yang pas untuk mengatur jarak pukul, maka genggaman raket diatur.
4. Raket dipegang dengan cara Eastern Backhand Grip atau Continental Grip.
5. Gerakan mengayun raket kebelakang ( backswing ) dimulai dengan memutar bahu kiri kebelakang, sehingga bahu kanan mengarah ke net.
6. Bersamaan dengan mengayun raket kebelakang, posisi kaki diatur sedemikan rupa, sehingga membentuk posisi berdiri tertutup ( Close Stand ) dalam jarak kurang lebih selebar bahu. Kaki kanan didepan dan kaki kiri berada di belakang dan jika dihubungkan membentuk garis lurus sejajar sisi lapangan.
7. Pada akhir gerakan ini, raket sudah berada di belakang dengan permukaan daun raket terbuka dan berada lebih tinggi dari pada bola yang akan dipukul. Tubuh berdiri dengan kedua kaki yang ditekuk, tangan kiri memegang leher raket membantu menjaga posisi raket sebelum digerakan kembali kedepan untuk menabrak bola. Tangan kanan sudah siap untuk mengayunkan raket ke depan untuk menabrak bola.
8. Dari posisi ini raket diayun kedepan bawah sejalan dengan memutar bahu kembali kearah kanan dan genggaman diperkuat,sampai terjadi tabrakan dengan bola. Saat tangan kanan mengayun raket kedepan tangan kiri melepaskan genggaman dan direntangkan seperlunya untuk menjaga keseimbangan.
9. Usahkan tabrakan antara senar raket dengan bola (impact ) terjadi pada ketinggian antara lutut dan pinggang , bola berada di depan badan ,dan jarak kesamping tepat sejangkauan. Pada saat itu titik berat badan berada pada bola. Kondisi demikian akan menambah akan tenaga pukulan.
10. Setelah terjadi tabrakan antara raket dengan bola, gerakan raket diteruskan ke depan bawah, mengikuti gerakan alamiah dari gerakan lengan, sehingga berakhir dengan posisi merentang kesamping dengan kanan depan bawah , sebelum kembali ke posisi siap.
b. Teknik Backhand Volley
• Gerakan memukul diawali dari posisi siap.
• Dari posisi siap dilakukan gerakan untuk mengatur posisi ( jarak pukul ).
• Setelah ditemukan posisi yang pas untuk mengatur jarak pukul, maka genggaman raket diatur.
• Raket dipegang dengan hammer grip.
• Gerakan dimulai dengan memutar bahu kiri arah belakang untuk memindahkan posisi raket kesebelah kiri,sehingga bahu kanan mengarah ke net.
• Bersamaan dengan membawa raket kesebelah kiri, posisi kaki diatur sedemikian rupa , sehingga membentuk poisis semi open stand atau open stand dalam jarak kurang lebih selebar bahu. Kaki kiri sedikit ke belakang dan kaki kanan berada lebih ke depan, dan jika dihubungkan membentuk garis serong ke kanan.
• Pada akhir gerakan ini,raket sudah berada di samping kiri, dengan permukaan daun raket agak terbuka, dan berada kira – kira setinggi bahu atau kurang lebih sejajar dengan bola yang akan dipukul. Tubuh berdiri dengan kedua kaki yang ditekuk,tangan kiri memegang leher raket. Tangan kanan yang menggenggam raket dengan kuat siap untuk digerakkan kembali ke depan untuk menabrak bola.
• Dari posisi raket digerakkan kedepan bawah sejalan dengan memindahkan titik berat berat kearah bola, dan genggaman diperlukan sampai terjadi tabrakan dengan bola. Gerakan raket yang cenderung mengarah kedepan bawah, akan memberikan efek gesekan kebawah (back spin ) pada bola,m sehingga jalan bola lebih muda dikemnbalikan.
• Usahakan tabrakan senar raket dengan bola (impact ) terjadi pada setinggi bahu saat bola berada didepan badan, dan jarak ke samping tepat sejangkauan . Pada saat itu titik berat badan berada pada bola. Kondisi demikian akan menambah tenaga pukulan.
• Dan setelah itu kembali pada posisi siap.
SERVIS
Pengertian
Servis adalah pukulan yang dilakukan untuk memulai permainan tenis.
Macam – macam :
1. Flat Servis
Adalah servis yang dilakukan dengan cara tertentu sehinnga bola hasil pukulan bergerak kurus tanpa putaran.
1 Laju pergerakannya relative cepat.
2 Sudut pantul sama dengan sudut datang.
Tekhnik Flat Servis :
1. Kegiatan servis diawali dengan mengatur cara berdiri ( posisi siap unutuk servis ). Tangan kanan memegang raket dengan continental grip atau estern backhand dan kaki kanan di belakangnya dengan jarak kira –kira satu jengkal. Bahu kiri menghadap net, pikiran terpusat pada apa yang akan dilakukan.
2. Gerakan dimulai dengan menekuk kedua lutut dan tangan kiri melambungkan bola keatas ( posisi bola berada sejajar bahu kanan ), Bersamaan dengan tangan kanan membawa raket kebelakang melewati bahu kanan dan berakhir dengan daun raket menghadap kebawah, siku mengarah keatas.
3. Dari posisi gerakan memukul dimulai dengan menggerakkan raket ke atas ( seperti melempar ) dengan cara meluruskan siku sambil memutar bahu untuk menabrak bola, sejalan dengan meluruskan kedua kaki kembali.
4. Setelah terjadi tabrakan antara raket dan bola,gerakan raket diteruskan kedepan, lalu mendarat dengan kedua kaki kedalam lapangan dan kembali ke posisi siap.
2. Twice Servis ( Topspin Service )
Merupakan servis yang dilakukan dengan cara tertentu sehingga bola hasil pukulan bergerak melengkung parabol dan berputar.
Tekhnik Servis :
1. Kegiatan servis diawali dengan mengatur cara berdiri ( posisi siap unutuk servis ). Tangan kanan memegang raket dengan continental grip atau estern backhand dan kaki kiri berada didepan dan kaki kanan di belakangnya dengan jarak kira –kira satu jengkal. Bahu kiri menghadap net, pikiran terpusat pada apa yang akan dilakukan.
2. Gerakan dimulai dengan menekuk kedua lutut dan tangan kiri melambunngkan bola keatas (lebih kekiri dan sedikit ke belakang ). Bersamaan dengan itu tangan kanan membawa raket kebelakang melewati bahu kanan dan berakhir dengan daun raket menghadap kebawah, siku mengarah keatas. Saat ini posisi tubuh agak melentik,sehingga lebih mudah memberikan gesekan dan tenaga waktu memukul.
3. Dari posisi gerakan memukul dimulai dengan menggerakkan raket ke atas ( seperti melempar ) dengan cara meluruskan siku sambil memutar bahu untuk menabrak bola, sejalan dengan meluruskan kedua kaki kembali.
4. Setelah terjadi tabrakan antara raket dan bola,gerakan raket diteruskan kedepan, lalu mendarat dengan kedua kaki kedalam lapangan dan kembali ke posisi siap.
3. Slice Servis
Tekhnik servis :
1. Kegiatan servis diawali dengan mengatur cara berdiri ( posisi siap unutuk servis ). Tangan kanan memegang raket dengan continental grip atau estern backhand dan kaki kiri berada didepan dan kaki kanan di belakangnya dengan jarak kira –kira satu jengkal. Bahu kiri menghadap net, pikiran terpusat pada apa yang akan dilakukan.
2. Gerakan dimulai dengan menekuk kedua lutut dan tangan kiri melambunngkan bola keatas (lebih kekanan dan sedikit ke belakang ). Bersamaan dengan itu tangan kanan membawa raket kebelakang melewati bahu kanan dan berakhir dengan daun raket menghadap kebawah, siku mengarah keatas. Saat ini posisi tubuh agak melentik,sehingga lebih mudah memberikan gesekan dan tenaga waktu memukul.
3. Dari posisi gerakan memukul dimulai dengan menggerakkan raket ke atas ( seperti melempar ) dengan cara meluruskan siku sambil memutar bahu untuk menabrak bola, sejalan dengan meluruskan kedua kaki kembali.Posisi raket diatur sedemikian rupa ( saat perkenaan daun raket cendrung miring kelapangan ) sehingga bola melaju dalam keadaan berputar dan cenderung melengkung kearah samping kiri setelah dipukul.
4. Setelah terjadi tabrakan antara raket dan bola,gerakan raket diteruskan kedepan, lalu mendarat dengan kedua kaki kedalam lapangan dan kembali ke posisi siap.




Tahapan Menguasai Servis :
1) Latihan dasar servis
2) Toss
3) Latihan melempar bola
4) Latihan servis jarak dekat
5) Latihan servis Ideal
Servis adalah pukulan yang dilakukan untuk memulai permainan tenis.
Macam – macam :
1. Flat Servis
Adalah servis yang dilakukan dengan cara tertentu sehinnga bola hasil pukulan bergerak kurus tanpa putaran.
1 Laju pergerakannya relative cepat.
2 Sudut pantul sama dengan sudut datang.
Tekhnik Flat Servis :
1. Kegiatan servis diawali dengan mengatur cara berdiri ( posisi siap unutuk servis ). Tangan kanan memegang raket dengan continental grip atau estern backhand dan kaki kanan di belakangnya dengan jarak kira –kira satu jengkal. Bahu kiri menghadap net, pikiran terpusat pada apa yang akan dilakukan.
2. Gerakan dimulai dengan menekuk kedua lutut dan tangan kiri melambungkan bola keatas ( posisi bola berada sejajar bahu kanan ), Bersamaan dengan tangan kanan membawa raket kebelakang melewati bahu kanan dan berakhir dengan daun raket menghadap kebawah, siku mengarah keatas.
3. Dari posisi gerakan memukul dimulai dengan menggerakkan raket ke atas ( seperti melempar ) dengan cara meluruskan siku sambil memutar bahu untuk menabrak bola, sejalan dengan meluruskan kedua kaki kembali.
4. Setelah terjadi tabrakan antara raket dan bola,gerakan raket diteruskan kedepan, lalu mendarat dengan kedua kaki kedalam lapangan dan kembali ke posisi siap.
2. Twice Servis ( Topspin Service )
Merupakan servis yang dilakukan dengan cara tertentu sehingga bola hasil pukulan bergerak melengkung parabol dan berputar.
Tekhnik Servis :
1. Kegiatan servis diawali dengan mengatur cara berdiri ( posisi siap unutuk servis ). Tangan kanan memegang raket dengan continental grip atau estern backhand dan kaki kiri berada didepan dan kaki kanan di belakangnya dengan jarak kira –kira satu jengkal. Bahu kiri menghadap net, pikiran terpusat pada apa yang akan dilakukan.
2. Gerakan dimulai dengan menekuk kedua lutut dan tangan kiri melambunngkan bola keatas (lebih kekiri dan sedikit ke belakang ). Bersamaan dengan itu tangan kanan membawa raket kebelakang melewati bahu kanan dan berakhir dengan daun raket menghadap kebawah, siku mengarah keatas. Saat ini posisi tubuh agak melentik,sehingga lebih mudah memberikan gesekan dan tenaga waktu memukul.
3. Dari posisi gerakan memukul dimulai dengan menggerakkan raket ke atas ( seperti melempar ) dengan cara meluruskan siku sambil memutar bahu untuk menabrak bola, sejalan dengan meluruskan kedua kaki kembali.
4. Setelah terjadi tabrakan antara raket dan bola,gerakan raket diteruskan kedepan, lalu mendarat dengan kedua kaki kedalam lapangan dan kembali ke posisi siap.
3. Slice Servis
Tekhnik servis :
1. Kegiatan servis diawali dengan mengatur cara berdiri ( posisi siap unutuk servis ). Tangan kanan memegang raket dengan continental grip atau estern backhand dan kaki kiri berada didepan dan kaki kanan di belakangnya dengan jarak kira –kira satu jengkal. Bahu kiri menghadap net, pikiran terpusat pada apa yang akan dilakukan.
2. Gerakan dimulai dengan menekuk kedua lutut dan tangan kiri melambunngkan bola keatas (lebih kekanan dan sedikit ke belakang ). Bersamaan dengan itu tangan kanan membawa raket kebelakang melewati bahu kanan dan berakhir dengan daun raket menghadap kebawah, siku mengarah keatas. Saat ini posisi tubuh agak melentik,sehingga lebih mudah memberikan gesekan dan tenaga waktu memukul.
3. Dari posisi gerakan memukul dimulai dengan menggerakkan raket ke atas ( seperti melempar ) dengan cara meluruskan siku sambil memutar bahu untuk menabrak bola, sejalan dengan meluruskan kedua kaki kembali.Posisi raket diatur sedemikian rupa ( saat perkenaan daun raket cendrung miring kelapangan ) sehingga bola melaju dalam keadaan berputar dan cenderung melengkung kearah samping kiri setelah dipukul.
4. Setelah terjadi tabrakan antara raket dan bola,gerakan raket diteruskan kedepan, lalu mendarat dengan kedua kaki kedalam lapangan dan kembali ke posisi siap.




Tahapan Menguasai Servis :
1) Latihan dasar servis
2) Toss
3) Latihan melempar bola
4) Latihan servis jarak dekat
5) Latihan servis Ideal
Sabtu, 25 Desember 2010
VOLLEY
Pengertian
Volley adalah salah satu jenis pukulan yang dilakukan langsung sebelum bola menyentuh dilapangan terlebih dahulu.
Macam – macam volley :
1. Menurut arah pengambilan :
• Forehand volley, adalah pukulan langsung yang dilakukan dari arah sebelah kanan
• Backhand volley, adalah pukulan langsung yang dilakukan dari arah sebelah kiri.
2. Menurut posisi melakukan dan situasi bermain :
• Ideal volley, yaitu pukulan langsung yang dilakukan dari posisi kurang lebih lima meter dari net dalm kotak servis.
• Attack volley, yaitu pukulan langsung yang dilakukan dalam posisi kurang lebih dua meter dekat dari net.
• Deffense Volley, yaitu pukulan langsung yang dilakukan dari posisi sekitar garis servis.
Drive volley. Drive volley berbeda dengan pukulan volley lainnya. Jika volley umumnya bersifat menahan bola yang datang, maka drive volley dilakukan denga awalan mengayun raket kebelakang ( back swing ).
1) Tekhnik Forehand Volley
• Gerakan memukul diawali dengan posisi siap.
• Dari posisi siap dilakukan gerakan untuk mengatur jarak pukul, maka genggaman raket diatur.
• Setelah ditemukan posisi yang pas untuk mengatur jarak pukul,maka genggaman raket diatur.
• Raket dipegang dengan cara hammer grip.
• Gerakan dimulai dengan memutar bahu kanan kearah belakang,sehingga bahu kanan dan kiri membentuk garis serong kekiri.
• Bersamaan dengan membawa raket kesebelah kanan, posisi kaki diatur sedemikian rupa, sehingga membentuk posisi berdiri semi open stand atau opend stand dalam jarak kurang lebih selebar bahu. Kaki kanan sedikit ke belakang dan kaki kiri berada lebih kedepan, dan jika dihubungkan mwmbwntuk garis serong kekiri.
• Pada akhir gerakan ini, raket sudah berada disamping kanan ,dengan permukaan daun raket agak terbuka, dan kira – kira setinggi bahu atau kurang lebih sejajar dengan bola yang akan dipukul. Tubuh berdiri dengan kedua kaki yang ditekuk, tangan kiri memegang menggantung di depan dada untuk membantu menjaga keseimbangan tubuh. Tangan kanan sudah siap untuk mendorong raket kedepan untuk menabrak bola.
• Dari posisi ini raket didorong kedepan bawah sejalan dengan memindahkan titik berat kea rah, dan genggaman diperkuat , sampai terjadi tabrakan dengan bola. Gerakan raket yang cenderung mengarah kedepan bawah,akan memberikan efek gesekan ke bawah ( back spin ) pada bola sehingga jalan bola lebih mudah dikendalikan.
• Usahakan tabrakan antara senar raket dengan bola ( impact ) terjadi pada setinggi bahu saat bola berada di depan badan berada pada bola.
2) Tekhnik Backhand Volley
• Gerakan memukul diawali dari posisis siap.
• Dari posisi siap dilakukan gerakan untuk mengatur posisi ( jarak pukul ).
• Setelah ditemukan posisi yang pas untuk mengatur jarak pukul, maka genggaman raket diatur.
• Raket dipegang dengan cara hammer grip.
• Gerakan dimulai dengan memutar bahu kiri arah belakang untuk memindahkan posisi raket kesebelah kiri, sehingga bahu kanan mengarah ke net.
• Bersamaan dengan membawa raket ke sebelah kiri, posisi kaki diatur sedemikian rupa,sehingga membentuk posisi berdiri semi open stand atau open stand dengan jarak kurang lebih selebar bahu.
• Dari posisi ini raket didorong kedepan bawah sejalan dengan memindahkan titik berat kea rah, dan genggaman diperkuat , sampai terjadi tabrakan dengan bola.
Tahapan Latihan :
1) Latihan backhand volley tanpa alat.
2) Latihan feeling ball dan raket control.
3) Latihan backhand volley berpasangan tanpa net
4) Latihan backhand volley berpasangan pakai net.
Masalah Lingkungan Yang Bersifat Global
Masalah lingkungan mulai ramai dibicarakan sejak diselenggarakannya Konferensi PBB tentang Lingkungan Hiudp di Scochlom, Swedia, pada tanggal 15 Juni 1972. Di Indonesia, tonggak sejarah masalah lingkungan hidup dimulai dengan diselenggarakannya Seminar Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pembangunan Nasional oleh Universitas Pajajaran Bandung pada tanggal 15 – 18 Mei 1972.
Faktor terpenting dalam permasalahan lingkungan adalah besarnya populasi manusia (laju pertumbuhan penduduk). Pertumbuhan penduduk yang pesat menimbulkan tantangan yang dicoba diatasi dengan pembangunan dan industrialisasi. Namun industrialisasi disamping mempercepat persediaan segala kebutuhan hdup manusia juga memberi dampak negatif terhadap manusia akibat terjadinya pencemaran lingkungan.
Pemanasan Global
Atmosfer bumi tidak pernah bebas dari perubahan. Komposisi, suhu dan kemampuan membersihkan diri selalu bervariasi sejak planet bumi ini terbentuk. Makin meningkatnya jumlah penduduk yang disertai dengan meningkatnya kegiatan manusia terutama dalam bidang transportasi, maka pakar-pakar atmosfer dunia memprediksi akan terjadi kenaikan suhu diseluruh permukaan bumi yang dikenal dengan pemanasan global. Pemanasan global terjadi sangat cepat yang disebabkan peningkatan efek rumah kaca dan gas rumah kaca.
Menurut perkiraan selama era pra-industri efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-rata sekitar 10 – 50 C. Perkembangan ekonomi dunia memperkirakan konsumsi global bahan bakar fosil akan terus meningkat. Hal ini menyebabkan emisi karbon dioksida antara 0,3 – 2% pertahun dan bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5 – 4,5 0C sekitar tahun 2030.
Perubahan (kenaikan) suhu yang cepat akan menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang cepat. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Lebih jauh lagi, pemanansan global dapat menyebabkan lepasnya karbon yang tersimpan di tanah dalam bentuk bahan-bahan organik yang kemudian teruraikan menjadi CO2 dan CH4 oleh kegiatan mikroba tanah. Iklim yang bertambah panas akan meningkatkan aktivitas mikroba yang pada akhirnya akan meningkatkan pemanasan global.
Pemanasan global menyebabkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut, yang dapat mengancam pemukiman pinggir pantai, erosi di wilayah pesisir, kerusakan hutan bakau dan terumbu karang, perubahan lokasi sedimentasi, berkurangnya intensitas cahaya di dasar laut serta naiknya tinggi gelombang.
Jadi perubahan iklim akibat pemanasan global bukan saja berdampak negatif terhadap ekosistem, melainkan juga langsung mempengaruhi sosial-ekonomi dan kesehatan masyarakat.
Hujan Asam
Pandangan bahwa pencemaran udara semata-mata merupakan masalah urban kini mulai berubah, hal ini terjadi setelah adanya fakta turunnya hujan asam dan pencemaran udara regional atau lintas batas lainnya.
Atmosfer dapat mengangkut berbagai zat pencemar ratusan kilometer jauhnya sebelum menjatuhkannya ke permukaan bumi. Atmosfer bertindak sebagai reaktor kimia yang komopleks merubah zat pencemar setelah berinteraksi dengan substansi lain, uap airndan energi matahari. Pada kondisi tertentu sulfur oksida (SOx) dan nitrogen oksida (NOx) hasil pembakaran bahan bakar fosil akan bereaksi dengan molekul-molekul uap air di atmosfer menjadi asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3) yang selanjutnya turun ke permukaan bumi bersama air hujan yang dikenal dengan hujan asam.
Dampak negatif dari hujan asam selain rusaknya bangunan dan berkaratnya benda-benda yang terbuat dari logam, juga terjadinya kerusakan lingkungan terutama pengasamana (acidification) danau dan sungai.ribuan danau airnya telah bersifat asam sehingga tidak ada lagi kehidupan akuatik, dikenal dengan “danau mati”. Selain itu, hujan asam juga mengancam komoditi pertanian serta menimbulkan kerusakan hutan.
Menipisnya Lapisan Ozon
Lebih dari setengah abad lamanya dirasakan adanya kerusakan lapisan ozon sehingga terjadi penipisan lapisan tersebut di stratosfer. Hal ini teramati pada setiap musim semi di wilayah selatan bumi, suatu lubang terbuka pada lapisan di bagaian atas ozon. Pada ketinggian 15-20 km diatas Antartika, 95% lapisan ozon telah lenyap. Lubang ini bertambah besar sejak tahun 1979. Lapisan ozon ini juga telah dibuktikan oleh data satelit cuaca Nimbus 7 milik badan ruang angkasa Amerika Serikat (NASA) dan terdapat banyak bukti yang menyatakan bahwa penipisan lapisan ozon telah terjadi di seluruh dunia.
Rusaknya lapisan ozon berpengaruh pada intensitas sinar ultraviolet matahari yang berbahaya bagi mahluk hidup di bumi. Radiasi ultraviolet menyebabkan kanker kulit, katarak mata, menekan efisiensi sistem kekebalan tubuh, sehingga memudahkan kanker menyebar luas, menurunkan kualitas komoditi pertanian (seperti : tomat, kentang, kubis, kedelai) dan kehutanan.
Radiasi ultraviolet tersebut juga dapat menimbulkan kerusakan sampai 20 m dibawah permukaan air yang jernih, terutama berbahaya bagi plankton, benih ikan, udang dan kepiting serta tumbuhan yang memegang peranan penting dalam rantai makanan di laut
Faktor terpenting dalam permasalahan lingkungan adalah besarnya populasi manusia (laju pertumbuhan penduduk). Pertumbuhan penduduk yang pesat menimbulkan tantangan yang dicoba diatasi dengan pembangunan dan industrialisasi. Namun industrialisasi disamping mempercepat persediaan segala kebutuhan hdup manusia juga memberi dampak negatif terhadap manusia akibat terjadinya pencemaran lingkungan.
Pemanasan Global
Atmosfer bumi tidak pernah bebas dari perubahan. Komposisi, suhu dan kemampuan membersihkan diri selalu bervariasi sejak planet bumi ini terbentuk. Makin meningkatnya jumlah penduduk yang disertai dengan meningkatnya kegiatan manusia terutama dalam bidang transportasi, maka pakar-pakar atmosfer dunia memprediksi akan terjadi kenaikan suhu diseluruh permukaan bumi yang dikenal dengan pemanasan global. Pemanasan global terjadi sangat cepat yang disebabkan peningkatan efek rumah kaca dan gas rumah kaca.
Menurut perkiraan selama era pra-industri efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-rata sekitar 10 – 50 C. Perkembangan ekonomi dunia memperkirakan konsumsi global bahan bakar fosil akan terus meningkat. Hal ini menyebabkan emisi karbon dioksida antara 0,3 – 2% pertahun dan bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5 – 4,5 0C sekitar tahun 2030.
Perubahan (kenaikan) suhu yang cepat akan menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang cepat. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Lebih jauh lagi, pemanansan global dapat menyebabkan lepasnya karbon yang tersimpan di tanah dalam bentuk bahan-bahan organik yang kemudian teruraikan menjadi CO2 dan CH4 oleh kegiatan mikroba tanah. Iklim yang bertambah panas akan meningkatkan aktivitas mikroba yang pada akhirnya akan meningkatkan pemanasan global.
Pemanasan global menyebabkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut, yang dapat mengancam pemukiman pinggir pantai, erosi di wilayah pesisir, kerusakan hutan bakau dan terumbu karang, perubahan lokasi sedimentasi, berkurangnya intensitas cahaya di dasar laut serta naiknya tinggi gelombang.
Jadi perubahan iklim akibat pemanasan global bukan saja berdampak negatif terhadap ekosistem, melainkan juga langsung mempengaruhi sosial-ekonomi dan kesehatan masyarakat.
Hujan Asam
Pandangan bahwa pencemaran udara semata-mata merupakan masalah urban kini mulai berubah, hal ini terjadi setelah adanya fakta turunnya hujan asam dan pencemaran udara regional atau lintas batas lainnya.
Atmosfer dapat mengangkut berbagai zat pencemar ratusan kilometer jauhnya sebelum menjatuhkannya ke permukaan bumi. Atmosfer bertindak sebagai reaktor kimia yang komopleks merubah zat pencemar setelah berinteraksi dengan substansi lain, uap airndan energi matahari. Pada kondisi tertentu sulfur oksida (SOx) dan nitrogen oksida (NOx) hasil pembakaran bahan bakar fosil akan bereaksi dengan molekul-molekul uap air di atmosfer menjadi asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3) yang selanjutnya turun ke permukaan bumi bersama air hujan yang dikenal dengan hujan asam.
Dampak negatif dari hujan asam selain rusaknya bangunan dan berkaratnya benda-benda yang terbuat dari logam, juga terjadinya kerusakan lingkungan terutama pengasamana (acidification) danau dan sungai.ribuan danau airnya telah bersifat asam sehingga tidak ada lagi kehidupan akuatik, dikenal dengan “danau mati”. Selain itu, hujan asam juga mengancam komoditi pertanian serta menimbulkan kerusakan hutan.
Menipisnya Lapisan Ozon
Lebih dari setengah abad lamanya dirasakan adanya kerusakan lapisan ozon sehingga terjadi penipisan lapisan tersebut di stratosfer. Hal ini teramati pada setiap musim semi di wilayah selatan bumi, suatu lubang terbuka pada lapisan di bagaian atas ozon. Pada ketinggian 15-20 km diatas Antartika, 95% lapisan ozon telah lenyap. Lubang ini bertambah besar sejak tahun 1979. Lapisan ozon ini juga telah dibuktikan oleh data satelit cuaca Nimbus 7 milik badan ruang angkasa Amerika Serikat (NASA) dan terdapat banyak bukti yang menyatakan bahwa penipisan lapisan ozon telah terjadi di seluruh dunia.
Rusaknya lapisan ozon berpengaruh pada intensitas sinar ultraviolet matahari yang berbahaya bagi mahluk hidup di bumi. Radiasi ultraviolet menyebabkan kanker kulit, katarak mata, menekan efisiensi sistem kekebalan tubuh, sehingga memudahkan kanker menyebar luas, menurunkan kualitas komoditi pertanian (seperti : tomat, kentang, kubis, kedelai) dan kehutanan.
Radiasi ultraviolet tersebut juga dapat menimbulkan kerusakan sampai 20 m dibawah permukaan air yang jernih, terutama berbahaya bagi plankton, benih ikan, udang dan kepiting serta tumbuhan yang memegang peranan penting dalam rantai makanan di laut
Kamis, 28 Oktober 2010
Macam pengertian
follow my twitter : https://twitter.com/SepriPutraA
A.Triangulasi
Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2004:330)
Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda (Nasution, 2003:115) yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif.
Denzin (dalam Moloeng, 2004), membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Pada penelitian ini, dari keempat macam triangulasi tersebut, peneliti hanya menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber.
Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton,1987:331).
Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh langkah sebagai berikut :
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Dari semua itu dapat disimpulkan triangulasi adalah tekhnik mengetahui kevaliditas atau ke absahan suatu data dalam penelitian.
B.FOKUS
Fokus penelitian adalah konsep dimana berisi pengertian atau definisi konsep tersebut, aspek / dimensi / komponen / bentuk / gejala dsb dari konsep tersebut yang nantinya akan dijadikan indikator dari konsep tersebut, faktor¬faktor yang mempengaruhi, dan sebagainya.
C. PARADIGMA
Dasar-dasar untuk melakukan kebenaran itu biasa disebut sebagai paradigma, yang oleh Bogdan dan Biklen dinyatakan sebagai kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian.
Ada berbagai macam paradigma yang mendasari kegiatan penelitian ilmu-ilmu sosial. Paradigma-paradigma yang beragam tersebut tidak terlepas dari adanya dua tradisi intelektual Logico Empiricism dan Hermeneutika.
Logico Empiricism, merupakan tradisi intelektual yang mendasarkan diri pada sesuatu yang nyata atau faktual dan yang serba pasti. Sedangkan Hermeneutika, merupakan tradisi intelektual yang mendasarkan diri pada sesuatu yang berada di balik sesuatu yang faktual, yang nyata atau yang terlihat.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berusaha melihat kebenaran-kebenaran atau membenarkan kebenaran, namun di dalam melihat kebenaran tersebut, tidak selalu dapat dan cukup didapat dengan melihat sesuatu yang nyata, akan tetapi kadangkala perlu pula melihat sesuatu yang bersifat tersembunyi, dan harus melacaknya lebih jauh ke balik sesuatu yang nyata tersebut.
Pilihan terhadap tradisi mana yang akan ditempuh peneliti sangat ditentukan oleh tujuan dan jenis data yang akan ditelitinya. Oleh karena itu pemahaman terhadap paradigma ilmu pengetahuan sangatlah perlu dilakukan oleh para peneliti. Bagi kegiatan penelitian, paradigma tersebut berkedudukan sebagai landasan berpijak atau fondasi dalam melakukan proses penelitian selengkapn
ya.
Ragam Paradigma Dalam Metode Penelitian
Dalam rangka melakukan pengumpulan fakta-fakta para ilmuwan atau peneliti terlebih dahulu akan menentukan landasan atau fondasi bagi langkah-langkah penelitiannya. Landasan atau fondasi tersebut akan dijadikan sebagai prinsip-prinsip atau asumsi-asumsi dasar maupun aksioma, yang dalam bahasanya Moleong disebut sebagai paradigma.
Menurut Bogdan dan Biklen paradigma dinyatakan sebagai kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian.
Paradigma didalam ilmu pengetahuan sosial memiliki ragam yang demikian banyak, baik yang berlandaskan pada aliran pemikiran Logico Empiricism maupun Hermeneutic. Masing-masing paradigma tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu para peneliti harus mempunyai pemahaman yang cukup terhadap dasar pemikiran paradigma-paradigma yang ada sehingga sebelum melakukan kegiatan penelitiannya, para peneliti dapat memilih paradigma sebagai landasan penelitiannya secara tepat.
Menurut Meta Spencer paradigma di dalam ilmu sosial meliputi (1) perspektif evolusionisme, (2) interaksionisme simbolik, (3) model konflik, dan (4) struktural fungsional. Menurut George Ritzer paradigma di dalam ilmu sosial terdiri atas (1) fakta sosial, (2) definisi sosial, dan (3) perilaku sosial.
Perbedaan dan keragaman paradigma dan atau teori yang berkembang di dalam ilmu pengetahuan sosial, menuntut para peneliti untuk mencermatinya di dalam rangka memilih paradigma yang tepat bagi permasalahan dan tujuan penelitiannya.
D.AKSIOMA
Aksioma ialah proposisi yang kebenarannya sudah tidak lagi dalam penelitian. Dalam penelitian sosial dikenal ada dua jenis proposisi; yang pertama aksioma atau postulat, yang kedua teorem. Proposisi adalah hubungan yang logis antara dua konsep. Contoh : dalam penilitian mengenai mobilitas penduduk, proposisinya bebrbunyi : “ proses migrasi tenaga kerja ditentukan oleh upah “ (Harris dan Todaro).
E. DOGMA
Dogma adalah spesifikasi dari doktrin. Istilah doktrin mengacu kepada semua bentuk ajaran agama.
.1. Dogma menurut Kamus Inggris-Indonesia oleh Echols dan Shadily adalah ajaran agama.
2. Dogma menurut Kamus Oxford adalah prinsip, ajaran, system doktrin, deklarasi dari opini secara arogan.
A.Triangulasi
Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2004:330)
Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda (Nasution, 2003:115) yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif.
Denzin (dalam Moloeng, 2004), membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Pada penelitian ini, dari keempat macam triangulasi tersebut, peneliti hanya menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber.
Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton,1987:331).
Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh langkah sebagai berikut :
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Dari semua itu dapat disimpulkan triangulasi adalah tekhnik mengetahui kevaliditas atau ke absahan suatu data dalam penelitian.
B.FOKUS
Fokus penelitian adalah konsep dimana berisi pengertian atau definisi konsep tersebut, aspek / dimensi / komponen / bentuk / gejala dsb dari konsep tersebut yang nantinya akan dijadikan indikator dari konsep tersebut, faktor¬faktor yang mempengaruhi, dan sebagainya.
C. PARADIGMA
Dasar-dasar untuk melakukan kebenaran itu biasa disebut sebagai paradigma, yang oleh Bogdan dan Biklen dinyatakan sebagai kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian.
Ada berbagai macam paradigma yang mendasari kegiatan penelitian ilmu-ilmu sosial. Paradigma-paradigma yang beragam tersebut tidak terlepas dari adanya dua tradisi intelektual Logico Empiricism dan Hermeneutika.
Logico Empiricism, merupakan tradisi intelektual yang mendasarkan diri pada sesuatu yang nyata atau faktual dan yang serba pasti. Sedangkan Hermeneutika, merupakan tradisi intelektual yang mendasarkan diri pada sesuatu yang berada di balik sesuatu yang faktual, yang nyata atau yang terlihat.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berusaha melihat kebenaran-kebenaran atau membenarkan kebenaran, namun di dalam melihat kebenaran tersebut, tidak selalu dapat dan cukup didapat dengan melihat sesuatu yang nyata, akan tetapi kadangkala perlu pula melihat sesuatu yang bersifat tersembunyi, dan harus melacaknya lebih jauh ke balik sesuatu yang nyata tersebut.
Pilihan terhadap tradisi mana yang akan ditempuh peneliti sangat ditentukan oleh tujuan dan jenis data yang akan ditelitinya. Oleh karena itu pemahaman terhadap paradigma ilmu pengetahuan sangatlah perlu dilakukan oleh para peneliti. Bagi kegiatan penelitian, paradigma tersebut berkedudukan sebagai landasan berpijak atau fondasi dalam melakukan proses penelitian selengkapn
ya.
Ragam Paradigma Dalam Metode Penelitian
Dalam rangka melakukan pengumpulan fakta-fakta para ilmuwan atau peneliti terlebih dahulu akan menentukan landasan atau fondasi bagi langkah-langkah penelitiannya. Landasan atau fondasi tersebut akan dijadikan sebagai prinsip-prinsip atau asumsi-asumsi dasar maupun aksioma, yang dalam bahasanya Moleong disebut sebagai paradigma.
Menurut Bogdan dan Biklen paradigma dinyatakan sebagai kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian.
Paradigma didalam ilmu pengetahuan sosial memiliki ragam yang demikian banyak, baik yang berlandaskan pada aliran pemikiran Logico Empiricism maupun Hermeneutic. Masing-masing paradigma tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu para peneliti harus mempunyai pemahaman yang cukup terhadap dasar pemikiran paradigma-paradigma yang ada sehingga sebelum melakukan kegiatan penelitiannya, para peneliti dapat memilih paradigma sebagai landasan penelitiannya secara tepat.
Menurut Meta Spencer paradigma di dalam ilmu sosial meliputi (1) perspektif evolusionisme, (2) interaksionisme simbolik, (3) model konflik, dan (4) struktural fungsional. Menurut George Ritzer paradigma di dalam ilmu sosial terdiri atas (1) fakta sosial, (2) definisi sosial, dan (3) perilaku sosial.
Perbedaan dan keragaman paradigma dan atau teori yang berkembang di dalam ilmu pengetahuan sosial, menuntut para peneliti untuk mencermatinya di dalam rangka memilih paradigma yang tepat bagi permasalahan dan tujuan penelitiannya.
D.AKSIOMA
Aksioma ialah proposisi yang kebenarannya sudah tidak lagi dalam penelitian. Dalam penelitian sosial dikenal ada dua jenis proposisi; yang pertama aksioma atau postulat, yang kedua teorem. Proposisi adalah hubungan yang logis antara dua konsep. Contoh : dalam penilitian mengenai mobilitas penduduk, proposisinya bebrbunyi : “ proses migrasi tenaga kerja ditentukan oleh upah “ (Harris dan Todaro).
E. DOGMA
Dogma adalah spesifikasi dari doktrin. Istilah doktrin mengacu kepada semua bentuk ajaran agama.
.1. Dogma menurut Kamus Inggris-Indonesia oleh Echols dan Shadily adalah ajaran agama.
2. Dogma menurut Kamus Oxford adalah prinsip, ajaran, system doktrin, deklarasi dari opini secara arogan.
JENIS – JENIS PEGANGAN RAKET ( GRIP )
follow my twitter : https://twitter.com/SepriPutraA
Cara memegang raket merupakan salah satu bagian dari tekhnik memukul. Jenis pegangan sangat berpengaruh terhadap hasil pukulan raket. Ada beberapa jenis pegangan raket yang lazim digunakan para petenis. Dan jenis pegangan itu yaitu sebagai berikut :
1. Hammer Grip
2. Eastern Forehand Grip
3. Eastern Backhand Grip
4. Western Grip
5. Semi Western grip
6. Western Extreme Grip
7. Two Handed Grip
Sebelum mengetahui atau menggunakan jenis pegangan, harus terlebih dahulu mengetahui pegangan yang tepat dan benar,maka perlu diperhatikan cara sebagai berikut :
1 Peganglah raket dengan salah satu tangan , tangkai raket mengarah ke badan atau belakang.
2 Letakkan tangan Lain ( yang akan memegang raket ) di tangkainya, dan menempatkan pada posisi yang tepat. Usahakan tidak terlalu depan atau kebelakang.
3 Perhatikan sudut atau sisi datar pada tankai raket ,dan tempatkanlah pada posisi yang diinginkan.
4 Cara menempatkan posisi telapak tangan adalah dengan cara menempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dengan jari telunjuk pada sudut atau pada sisi datar tangkai raket yang didinginkan.
5 Genggamlah raket dengan keempat jari –jari tangan melingkari tangkai raket, dan ibu jari tangan mencengkram dari arah berlawanan.
6 Jika memegang dengan dua tangan, tempatkanlah tangan satunya seolah olah menyatu dengan tangan utama.
A. Hammer Grip
Hammer grip merupakan cara memegang raket seperti memegang martil (hammer ). Hurup V yang terbentuk antara jempol dengan jari telunjuk ditempatkan pada sisi datar antara sudut delapan dengan sudut satu. Jika raket dipegang dengan posisi ini, maka permukaan daun raket persis tegak pada sisinya membentuk sudut 90 derajat dengan lapangan. Pegangan ini juga sering disebut Continental Grip, karena pegangan ini dulu digunakan orang –orang Eropa.
Pegangan ini banyak digunakan para petenis masa lalu,karena memungkinkan untuk melakukan bermacam – macam pukulan. Pegangan ini bisa untuk servis, groundstroke, forehand, back hand, volley dan pukulan lainnya. Namun pada saat ini pegangan ini lebih sering digunakan untuk pukulan volley dan services. Karena sesuai temuan terakhir pegangan raket akan memberikan beda hasil maksimal pukulan dari tiap jenis pukulan.
B. Eastern Forehand Grip
Pegangan ini dipopulerkan oleh masyarkat Amerika Timur. Jenis pegangan yang digunakan untuk pukulan groundstroke forehand. Cara pegangan ini dengan cara menempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dan telunjuk pada sudut nomor satu, sehingga kalau genggaman sudah dilakukan maka posisi raket sedikit miring ke kiri ( condong kedalam ).
C. Eastern Backhand Grip
Pegangan raket ini digunakan untuk memukul groundstroke backhand. Cara memegang raket dengan caramenempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dengan telunjuk pada sudut delapan. Jika digenggamkan maka posisi permukaan daun raket sedikit miring ke kanan ( condong keluar ).
D. Western Grip
Pegangan ini dipopulerkan oleh masyarakat Amerika Barat. Cara memegang raket dengan cara ini adalah dengan cara menempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dan telunjuk pada sisi datar antara sudut dua dengan sudut tiga, sehingga kalau genggaman sudah dilakukan maka posisi permukaan daun raket menghadap ke lapangan ( seprti telungkup. Pukulan ini sangat cocok untuk pukulan Groundstroke forehand, terutama bola-bola tinggi.
E. Semi Western Grip
Pegangan semi western grip merupakan modifikasi dari western grip. Modifikasi dilakukan dengan menggeser letak posisi pegangan. Caranya menempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dengan telunjuk sudut dua, sehingga kalau genggaman sudah dilakukan , maka posisi permukaan raket miring kekiri kurang lebih 45 derajat. Pegangan ini biasa digunakan untuk groundstroke forehand.
F. Western Extreme Grip
Western extreme grip merupakan modifikasi dari pegangan western grip, akan tetapi lebih ekstrim. Cara memeggangnya adalah dengan menempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dengan telunjuk pada sudut tangkai raket, sehingga kalau genggaman sudah dilakukan, maka posisi permukaan raket miring kekiri kurang lebih 45 derajat. Pegangan ini banyak digunakan pada pukulan grounddtroke forehand.
G. Two Handed Grip
Two handed grip adalah cara memegang raket dengan menggunakan kedua tangan. Jari – jari dari kedua tangan menggenggam tangkai raket secara bersamaan dengan mendekatkan keduanya. Tangan utama diletakkan pada bagian belakang dan tangan lainnya menopang sebelah depan. Tangan uatama yang dimaksud adalah tangan yang memegang raket saat servis atau smash.
Pegangan ini sangat cocok untuk pukulan groundstroke backhand.
Cara memegang raket merupakan salah satu bagian dari tekhnik memukul. Jenis pegangan sangat berpengaruh terhadap hasil pukulan raket. Ada beberapa jenis pegangan raket yang lazim digunakan para petenis. Dan jenis pegangan itu yaitu sebagai berikut :
1. Hammer Grip
2. Eastern Forehand Grip
3. Eastern Backhand Grip
4. Western Grip
5. Semi Western grip
6. Western Extreme Grip
7. Two Handed Grip
Sebelum mengetahui atau menggunakan jenis pegangan, harus terlebih dahulu mengetahui pegangan yang tepat dan benar,maka perlu diperhatikan cara sebagai berikut :
1 Peganglah raket dengan salah satu tangan , tangkai raket mengarah ke badan atau belakang.
2 Letakkan tangan Lain ( yang akan memegang raket ) di tangkainya, dan menempatkan pada posisi yang tepat. Usahakan tidak terlalu depan atau kebelakang.
3 Perhatikan sudut atau sisi datar pada tankai raket ,dan tempatkanlah pada posisi yang diinginkan.
4 Cara menempatkan posisi telapak tangan adalah dengan cara menempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dengan jari telunjuk pada sudut atau pada sisi datar tangkai raket yang didinginkan.
5 Genggamlah raket dengan keempat jari –jari tangan melingkari tangkai raket, dan ibu jari tangan mencengkram dari arah berlawanan.
6 Jika memegang dengan dua tangan, tempatkanlah tangan satunya seolah olah menyatu dengan tangan utama.
A. Hammer Grip
Hammer grip merupakan cara memegang raket seperti memegang martil (hammer ). Hurup V yang terbentuk antara jempol dengan jari telunjuk ditempatkan pada sisi datar antara sudut delapan dengan sudut satu. Jika raket dipegang dengan posisi ini, maka permukaan daun raket persis tegak pada sisinya membentuk sudut 90 derajat dengan lapangan. Pegangan ini juga sering disebut Continental Grip, karena pegangan ini dulu digunakan orang –orang Eropa.
Pegangan ini banyak digunakan para petenis masa lalu,karena memungkinkan untuk melakukan bermacam – macam pukulan. Pegangan ini bisa untuk servis, groundstroke, forehand, back hand, volley dan pukulan lainnya. Namun pada saat ini pegangan ini lebih sering digunakan untuk pukulan volley dan services. Karena sesuai temuan terakhir pegangan raket akan memberikan beda hasil maksimal pukulan dari tiap jenis pukulan.
B. Eastern Forehand Grip
Pegangan ini dipopulerkan oleh masyarkat Amerika Timur. Jenis pegangan yang digunakan untuk pukulan groundstroke forehand. Cara pegangan ini dengan cara menempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dan telunjuk pada sudut nomor satu, sehingga kalau genggaman sudah dilakukan maka posisi raket sedikit miring ke kiri ( condong kedalam ).
C. Eastern Backhand Grip
Pegangan raket ini digunakan untuk memukul groundstroke backhand. Cara memegang raket dengan caramenempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dengan telunjuk pada sudut delapan. Jika digenggamkan maka posisi permukaan daun raket sedikit miring ke kanan ( condong keluar ).
D. Western Grip
Pegangan ini dipopulerkan oleh masyarakat Amerika Barat. Cara memegang raket dengan cara ini adalah dengan cara menempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dan telunjuk pada sisi datar antara sudut dua dengan sudut tiga, sehingga kalau genggaman sudah dilakukan maka posisi permukaan daun raket menghadap ke lapangan ( seprti telungkup. Pukulan ini sangat cocok untuk pukulan Groundstroke forehand, terutama bola-bola tinggi.
E. Semi Western Grip
Pegangan semi western grip merupakan modifikasi dari western grip. Modifikasi dilakukan dengan menggeser letak posisi pegangan. Caranya menempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dengan telunjuk sudut dua, sehingga kalau genggaman sudah dilakukan , maka posisi permukaan raket miring kekiri kurang lebih 45 derajat. Pegangan ini biasa digunakan untuk groundstroke forehand.
F. Western Extreme Grip
Western extreme grip merupakan modifikasi dari pegangan western grip, akan tetapi lebih ekstrim. Cara memeggangnya adalah dengan menempatkan hurup V yang terbentuk antara jempol dengan telunjuk pada sudut tangkai raket, sehingga kalau genggaman sudah dilakukan, maka posisi permukaan raket miring kekiri kurang lebih 45 derajat. Pegangan ini banyak digunakan pada pukulan grounddtroke forehand.
G. Two Handed Grip
Two handed grip adalah cara memegang raket dengan menggunakan kedua tangan. Jari – jari dari kedua tangan menggenggam tangkai raket secara bersamaan dengan mendekatkan keduanya. Tangan utama diletakkan pada bagian belakang dan tangan lainnya menopang sebelah depan. Tangan uatama yang dimaksud adalah tangan yang memegang raket saat servis atau smash.
Pegangan ini sangat cocok untuk pukulan groundstroke backhand.
Langganan:
Postingan (Atom)