Jumat, 23 Maret 2012

Lempar cakram

Share this history on :

Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik. Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan. Lempar cakram diperlombakan sejak Olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani.

Cakram berbentuk piringan yang terbuat dari kayu atau logam.Untuk melemparkannya, atlet memegang cakram dengan satu tangan. Ia harus menentangkan lengannya dan telapak tangan menelungkup. Sembari memutarkan tubuhnya beberapa kali menuju kedalam lingkaran berdiameter 2,5 m, ia segera melemparkan cakramnya.

Untuk laki-laki, diameter cakram berkisar antara 219 mm sampai 221 mm, tebal 44 mm hingga 46 mm, dan berat 2 kg. Adapun diameter cakram untuk perempuan pada semua kelas adalah sekitar 180 mm sampai 182 mm, tebal 37 mm hingga 39 mm, dan berat 1 kg. Ditingkat pelajar, anak laki-laki memakai cakram yang berdiameter 180 mm sampai 182 mm, tebal 37 mm hingga 39 mm, dan berat 1,25 kg. Adapun anak perempuan menggunakan cakram dengan diameter 145 mm sampai 170 mm, tebal 25 mm hingga 35 mm, dan berat 0,75 kg.


CARA AWALAN YANG BAIK DAN BENAR DALAM BERMAIN LEMPAR

CAKRAM

Awalan yang baik dalam melakukan lemparan cakram adalah diawali dengan bagaiman posisi pertama ketika akan melempar. Posisi awal ketika akan melakukan lemparan adalah berdiri tegak dengan melangkahkan kaki kiri ke depan kemudian posisi kaki kanan berada di belakang, setelah itu diikuti dengan posisi badan yang menghadap ke arah lemparan atau dimana cakram itu nantinya akan jatuh setelah dilempar. Tangan kanan memegang cakram dengan baik dan benar serta tidak kaku, sedangkan tangan kiri menjaga keseimbangan badan dan ini dapat dilakukan sebaliknya apabila pelempar cakram kidal. Cara melakukan awalan lemparan cakram adalah:

1. Mencondongkan badan ke depan;
2. Kaki kiri melangkah ke depan kemudian lutut kaki kiri ditekuk;
3. Perlahan namun pasti ayunkan cakram ke depan dan ke belakang dengan tangan kanan dan tangan kiri menjaga keseimbangan badan dengan baik;
4. Apabila hasil ayunan lengan sudah maksimal artinya cakram siap dilemparkan dimulai dari posisi cakram berada di belakang, setelah itu diikuti dengan putaran badan ke kiri dimana hasil dari putaran itu badan akan menghadap ke arah lemparan, posisi tangan terus mengayunkan cakram dari belakang, ke samping, ke atas, ke depan.


CARA DAN TEKHNIK MELEMPAR CAKRAM

Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan
caranya yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi
arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke belakang
kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan
sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan
kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari
pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan,
lepasnya cakram diikuti badan condong ke depan.

Pada posisi terakhir si pelempar akan melepaskan cakram ketika
cakram sudah diayunkan dari belakang ke depan beberpa kali dan
cakram terakhir berada di depan wajah si pelempar. Adapun cara
melempar cakram adalah Lepas cakram dari tangan pada saat
ayunan lengan maksimal yakni cakram berada di depan muka si
pelempar.

1. Cakram lepas dari tangan dengan posisi telapak tangan menghadap ke tanah;
2. Cakram sudah terlepas dari tangan;

Memegang cakram pada saat mengayunkan sampai melempar
sehingga terlepas harus dengan pegangan yang kuat dan benar,
cara memegang cakram adalah

1. Cakram diawali dengan tangan kanan;
2. Tangan kanan diletakkan di atas cakram dengan posisi jari-jari
tangan terbuka selebar-selebarnya sehingga mampu memegang
pinggiran cakram dengan baik, diperkirakan kalau diayunkan
cakram tidak terlepas dari pegangan;

3. Ruas-ruas jari tangan siap memegang bagian pinggir cakram.

Setelah tahu cara melempar dan posisi akhir dari si pelempar harus
diikuti dengan beberapa gerakan yakni gerakan lengan dan badan.
Gerakan itu antara lain melakukan lompatan kecil ke depan yakni
kaki kanan mendarat dan kaki kiri sebagai penahan keseimbangan
badan yang baik dimana badan tidak sampai keluar dari tempat
melempar cakram.


CARA MENGUKUR HASIL LEMPARAN LEMPAR CAKRAM

Sebelum melakukan pengukuran terhadap hasil lemparan lempar
cakram ada beberapa bagian penting yang harus dipahami oleh
anak-anak yakni, si pelempar tidak boleh keluar dari tempat dimana
ia diberikan kesempatan untuk melempar. Kedua, hasil lemparan
tidak keluar dari garis tepi kanan dan tepi kiri atau garis pembatas
pinggir dari lapangan lempar cakram.

Apabila sudah melakukan dengan cara melempar yang benar, tidak
keluar dari tempat lemparan dan tidak keluar dari area melempar
pengukuran dapat dilakukan dari tempat dimana cakram jatuh
pertama kali di tanah kemudian ditarik ke garis terdepan bagian
pinggir dari lapangan lempar cakram maka akan diperoleh berapa
meter hasil lemparan tersebut.

Setiap diberi kesempatan sampai tiga kali untuk melakukan
lemparan cakram, lemparan terjauh dapat diukur artinya itulah
lemparan terbaik yang dapat dilakukan oleh anak-anak.




3 komentar: