Minggu, 15 April 2012

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL OTOT

Share this history on :



Otot merupakan bagian terpenting dalam tubuh kita.Otot memungkinkan kita melakukanberbagai aktivitas. Jaringan otot memiliki banyak fungsi sesuai dengan jenisnya. Terdapat 3 jenisotot, otot rangka (otot lurik), otot polos, dan otot jantung.

1. Otot Rangka (Otot Lurik)
a.    Struktur sel otot rangka
         Sel otot rangka berbentuk silinder, berinti banyak dan letaknya di tepi, dan berukuran besar. Setiap otot rangka yang utuh disusun oleh sel-sel otot atau serat-serat otot. Setiap serat otot tersusun atas miofibril-miofibril. 
        Di dalam myofibril terdapat unsur-unsur sitoskeleton yang sangat terorganisir, yaitu:1. Filamen tebal Filamen tebal memiliki diameter 12-18 nm dan panjang 1.6 µm. Filamen tebal ini tersusun dari protein miosin. Di dalam setiap sel otot terdapat 16 miliyar filamentebal.2. Filamen tipis Filamen tipis memiliki diameter 5-10 nm dan panjang 1,0 µm. 
      Filamen tipis initersusun dari protein aktin. Terdapat 32 miliyar filamen tipis yang menyusun setiap sel otot. Karena adanya filamen tebal dan filamen tipis ini, setiap myofibril memperlihatkan pita-pita yang sejajar satu sama lain dan secara kolektif membentuk gambaran seran lintang pada otot rangka tersebut. Filamen tebal dapat tumpang tindih dengan filamen tipis membentuk pita A. Bagian ini sering juga disebut dengan zona gelap. Bagian tengah dari filamen tebalyang tidak tumpang tindih dengan filamen tipis disebut zona H yang sering juga disebut pita terang. Sedangkan bagian dari filamen tipis yang tidak tumpang tindih dengan filamen tebal disebut dengan pita I.
      Di bagian tengah dari pita I terdapat garis vertical, yang disebut garis Z. Daerah diantara dua garis Z ini disebut dengan sarkomer. Sarkomer inilah yang merupakan unit ungsional dari otot rangka. Sarkomer merupakan unit fungsional terkecil yang dapat melakukan kontraksi otot. Garis Z sendiri menjadi penghubung filamen-filamen tipis dari dua sarkomer. Garis Z ini pula yang menunjang sarkomer-sarkomer pada filamen tipis tetap menyatu. Di dalam filamen tebal juga memiliki penunjang yang menahan filamen tebal tetap terentang yang disebut dengan pita M.Pita M ini berjalan dari bagian tengah pita A ke bagian tengah zona H.

b.    Fungsi sel otot rangka
Otot lurik berada menempel di seluruh rangka dan bekerja sesuai kesadaran. Selainmengatur gerak pada tulang, otot lurik juga disebut sebagai alat gerak aktif.

2. Otot Polos
1.    Struktur sel otot polos
     Otot polos tersusun tersebar dan berbentuk lembaran. Sel otot polos berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya meruncing dan inti selnya terletak di tengah. Ototpolos tersusun atas miofilamen halus dan miofilamen kasar.
2.         Fungsi sel otot polos
         Karena otot polos bekerja di luar kesadaran, biasanya otot polos ada di organ-organpenting, seperti organ pencernaan, pernafasan, reproduksi, serta organ-organ lainnyakecuali jantung. Otot polos yang mengatur kontraksi dari kerja organ-organ ini.

3. Otot Jantung
a.    Struktur otot jantung
Otot jantung berbentuk seperti otot lurik tetapi bentuknya tidak silindris, tetapibercabang. Namun letak inti selnya di tengah. Sama halnya dengan otot lurik, otot jantung juga tersusun atas serabut-serabut sel otot dan terdiri dari miofilamen tebaldan tipis, hanya saja susunannya tidak teratur seperti otot lurik.
b.    Fungsi otot jantung
Otot ini bekerja di luar kesadaran dan hanya terdapat di miokardium jantung. Ototjantung ini hanya berfungsi mengatur kontraksi kerja jantung.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata lelah. Setelah bekerja atau melakukan aktivitas fisik yang menguras tenaga, kita akan diserang oleh penyakit yang bernama lelah. Namun dalam realitanya, sebagian besar orang awam belum mengerti tentang arti kata lelah, khususnya kelelahan otot.
Kelelahan menurut Tarwaka, dkk (2004:107) adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh. Hal ini menunjukkan bahwa kelelahan berperan dalam menjaga homeostatis tubuh.
Hasil percobaan yang dilakukan para peneliti pada otot mamalia, menunjukkan kinerja otot berkurang dengan meningkatnya ketegangan otot sehingga stimulasi tidak lagi menghasilkan respon tertentu.
Irama kontraksi otot akan terjadi setelah melalui suatu periode aktivitas secara terus menerus. Fenomena berkurangnya kinerja otot setelah terjadinya tekanan melalui fisik untuk suatu waktu tertentu disebut kelelahan otot secara fisiologis, dan gejala yang ditunjukkan tidak hanya berupa berkurangnya tekanan fisik namun juga pada makin rendahnya gerakan (AM.Sugeng Budiono, 2003: 87).
Jadi kelelahan otot adalah suatu keadaan otot, dimana otot tidak dapat berkontraksi secara cepat dan kuat atau bahkan tidak dapat berkontraksi sama sekali. Kelelahan otot suatu saat pasti akan terjadi pada kita, terutama pada seseorang yang memiliki aktivitas fisik yang padat setiap harinya.
Lama waktu otot quadriceps saat melakukan gerakan maksimal dalam latihan hanya sampai 30 menit. Kelelahan jenis ini
Kelelahan otot juga berguna sebagai tanda bahaya, bahwa otot tidak dapat menerima perintah untuk berkontraksi. Selain itu, kelelahan otot juga memberi sinyal bagi tubuh kita agar beristirahat sejenak untuk mengembalikan keadaan otot setelah terjadi kontraksi yang cukup lama.

Faktor-Faktor Penyebab Kelelahan Otot
Telah diketahui bahwa kelelahan otot merupakan ketidakmampuan otot untuk berkontraksi secara cepat dan kuat. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kelelahan otot. Berikut adalah pembahasan tentang penyebab-penyebab dari kelelahan otot tersebut:
1.    Pengososan ATP-CP
ATP merupakan sumber energi kontraksi otot dan PC untuk resintesa protein secepatnya. Jika ATP dan PC digunakan untuk kontraksi terus maka terjadi pengosongan fosfagen intraselular sehingga mengakibatkan kelelahan. Selain itu ada peningkatan konsentrasi ion H+ di dalam intraselular yang diakibatkan penumpukan asam laktat.
2.    Pengosongan simpanan glikogen otot
Pengosongan glikogen terjadi karena proses latihan yang lama (30 menit – 4 jam). Karena pengosongan glikogen demikian hebat, maka menyebabkan kelelahan kontraktil. Faktor lain penyebab kelelaha, antara lain, rendahnya tingkat glukosa darah yang menyebabkan pengosongan glikogen hati, pengosongan cadangan glikogen otot, menyebabkan kelelahan otot local, dehidrasi dan kurangnya elektrolit, menyebabkan temperatur meningkat.
3.    Akumulasi “LACTIC ACID”
Akumulasi asam laktat akan menumpuk di otot dan di pembuluh darah.Menyebabkan konsentrasi H+ meningkat dan pH menurun.Ion H+ menghalangi proses eksitasi, yaitu menurunnya Ca2+ yang dikeluarkan dari retikulum sarkoplasmik. Ion H+ juga mengganggu kapasitas mengikat Ca2+ oleh troponin. Ion H+ juga akan menghambat kegiatan fosfo-fruktokinase.http://venomous12seven.wordpress.com/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif

Mekanisme Kelelahan Otot
Konsep kelelahan merupakan reaksi fungsional dari pusat kesadaran yaitu cortex cerebri yang dipengaruhi oleh dua sistem penghambat (inhibisi dan sistem penggerak/aktivasi).
Sampai saat ini masih berlaku dua teori tentang kelelahan otot, yaitu teori kimia dan teori syaraf pusat (Tarwaka. dkk, 2004: 107).
1)   Teori kimia
Secara teori kimia bahwa terjadinya kelelahan adalah akibat berkurangnya cadangan energi dan meningkatnya sistem metabolisme sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot, sedangkan perubahan arus listrik pada otot dan syaraf adalah penyebab sekunder.
2)   Teori syaraf pusat
Bahwa perubahan kimia hanya penunjang proses, yang mengakibatkan dihantarkannya rangsangan syaraf oleh syaraf sensosrik ke otak yang disadari sebagai kelelahan otot. Rangsangan aferen ini menghambat pusat-pusat otak dalam mengendalikan gerakan sehingga frekuensi potensial gerakan pada sel syaraf menjadi berkurang. Berkurangnya frekuensi ini akan menurunkan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot dan gerakan atas perintah kemauan menjadi lambat. Kondisi dinamis dari pekerjaan akan meningkatkan sirkulasi darah yang juga mengirimkan zat-zat makanan bagi otot dan mengusir asam laktat. Karena suasana kerja dengan otot statis aliran darah akan menurun, maka asam laktat akan terakumulasi dan mengakibatkan kelelahan otot lokal. Disamping itu juga dikarenakan beban otot yang tidak merata pada jaringan tertentu yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja (performance) seseorang (Eko Nurmianto, 2003: 265). Kelelahan diatur oleh sentral dari otak. Pada susunan syaraf pusat, terdapat sistem aktivasi dan inhibisi. Kedua sistem ini saling mengimbangi tetapi kadangkadang salah satu daripadanya lebih dominan sesuai dengan kebutuhan. Sistem aktivasi bersifat simpatis, sedang inhibisi adalah parasimpatis.

Fungsi otot :
Ø melakukan gerakan bersama tulang
Ø mengalirkan darah
Ø mengedarkan sari makanan
Struktur otot rangka
Ø otot lurik atau otot rangka adalah sejenis otot yang menempel pada rangka tubuh dan digunakan untuk pergerakan. Otot lurik yang volunter terikat pada tulang atau fasia dan membentuk daging dari anggota badan dan dinding tubuh.

Fungsi Otot Rangka

Ø  Untuk menggerakkan tulang pada artikulasinyan (kontraksi dan relaksasi).
 Mempertahankan sikap tubuh.

Ø Menstabilkan sendi Mengekalkan postur.

Bagian-Bagian Otot Rangka

1.      Sarkolema
Membran sel dari selaput otot.Terdiri dari membran sel yang disebut membran plasma & sebuah lapisan luar yang terdiri dari 1 lapisan tipis mengandung kolagen

2.      Miofibril
Merupakan bulatan-bulatan kecil pada potongan melintang mengandung 1500 FM,3000 FA yang merupakan molekul protein polimer besar untuk kontraksi otot
Memiliki 2 filamen:

Ø Filamen Tebal yang dibentuk oleh myosin
Ø Filamen Tipis yang dibentuK oleh aktin, tropomiosin & troponin
3.      Sarkoplasma
Miofibril-miofibril terpendam dalam serat otot di dalam suatu matriks
4.      Retikulum Sarkoplasmik
Sarkoplasma yang terdapat pada retikulum endoplasma yang terdapat dalam serat otot.

2 komentar: