Rabu, 03 Oktober 2012

FISIOLOGI

Share this history on :
Fisiologi merupakan salah satu aspek sport medicine yang membahas bagaimana tubuh menanggapi, mengatur dan melakukan penyesuaian-penyesuaian berdasarkan sudut pandang yang fungsional. Berolahraga adalah melakukan suatu kegiatan yang melibatkan organ-organ tubuh (jantung, paru, otot, syaraf, pembuluh darah, otot, kelenjar dll). Aktivitas olahraga akan menimbulkan reaksi dari organ-organ tubuh berupa usaha-usaha penyesuian diri. Derajat kesehatan sel menentukan kualitas fungsional atau vitalitasnya, yang dengan sendirinya akan menentukan derajat kesehatan, kualitas hidup dan vitalitas kehidupan individu yang bersangkutan.
Dari sudut pandang ilmu faal pelatihan atau aktivitas olahraga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fungsional sel, yang dengan sendirinya berarti juga meningkatkan kemampuan fungsional individu ( manusia) yang bersangkutan, pelatihan aktivitas olahraga harus bersivat fisiologis yaitu dari sudut pandang sel tidak menyebabkan gangguan homeostasis yang melebihi batas-batas fisiologis. 

Olahragawan yang terlatih menunujukkan kemampuan mengendalikan tenaga yang dihasilkan oleh kontraksi otot secara tetap dengan teliti hampir sempurna.Dua fungsi fisioligi bekerja bersama agar olahragawan dapat membuat variasi tenaga kontraksi ototnya.maksud utama seorang olahragawan mengendalikan tenaga kontraksi otot yaitu mengubah jumlah unit gerak yang melengkapinya.Tiap otot rangka terdiri dari banyak unit, dan secra teoritis system syaraf dapaat memanggil berapapun jumlahnya untuk berkontraksi pada saat tertentu.
Metode kedua untuk membuat variasi tenaga kontraksi otot yaitu mengubah frekuensi dorongan syaraf yang ditunjukan ke tiap unit gerak. Kapanpun suatu unit gerak dirangsang untuk berkontraksi pada satu saat, ia akan menghasilkan sejumlah tenaga yang hampir sama.namun apabila rangsangan kedua diberikan sempurna unit gerak tersebut serabut-serabutnya akan berkontraksi.lagi dengan tenaga yang lebih besar. Jika frekuensi dorongan syaraf yang sangat tinggi ditujukan pada suatu unit gerak, ia akan mengembangkan tiga sampai empat kali tenaga yang dihasilkan apabila kontraksi berasal dari stimulus tunggal.


Respon dan Adaptasi

Respon

Yang mana respon ini akan terjadi apabila adanya stimulus .Perubahan fungsi yang sifatnya sementara dan berlangsung tiba-tiba sebagai akibat dari aktivitas tubuh. Perubahan akan hilang setelah aktivitas tubuh dihentikan. (denyut jantung, frekuensi pernafasan, suhu tubuh, dsb)

Adaptasi 
Yang mana adaptasi ini adalah suatu proses penyesuaian.dan proses penyesuaian diri akan ini tergantung pada: 
·         Stressor - nya: Jenis olahraga, Intensitas, waktu, frekuensi yang dilakukan, dll 
·        Organic – nya: adalah faktor-faktor yang dimiliki individu bersangkutan, untuk dapat melakukan penyesuaian fungsional secara maksimal (Umur, seks, kesegaran jasmani, kesehatan dst) 
·         Keadaan lingkungan : panas, dingin, lembab, ketinggian dst.           
   

Efek Latihan
        Tubuh manusia terdiri dari sejumlah lebih kurang 206 tulang yang disambung         pada lebih dari 200 persendian dan memungkinkan 656 otot rangka menggerakkan ruas- ruas tubuh dalam berbagai macam pola. Dalam mencapai keterampilan olahraga, olahragawan harus mengetahui secara pasti susunan gerakan dari banyak susunan tubuh sehingga menghasilkan gerakan yang berkoordinasi tinggi. 
    Aktivitas olahraga akan menimbulkan reaksi dari organ-organ tubuh berupa usaha-usaha penyesuian diri. Derajat kesehatan sel menentukan kualitas fungsional atau vitalitasnya, yang dengan sendirinya akan menentukan derajat kesehatan, kualitas hidup dan vitalitas kehidupan individu yang bersangkutan.
     Olahragawan yang terlatih menunujukkan kemampuan mengendalikan tenaga yang dihasilkan oleh kontraksi otot secara tetap dengan teliti hampir sempurna. Dua fungsi fisioligi bekerja bersama agar olahragawan dapat membuat variasi tenaga kontraksi ototnya.maksud utama seorang olahragawan mengendalikan tenaga kontraksi otot yaitu mengubah jumlah unit gerak yang melengkapinya.Tiap otot rangka terdiri dari banyak unit, dan secara teoritis system syaraf dapaat memanggil berapapun jumlahnya untuk berkontraksi pada saat tertentu.Metode kedua untuk membuat variasi tenaga kontraksi otot yaitu mengubah frekuensi dorongan syaraf yang ditunjukan ke tiap unit gerak. Kapan pun suatu unit gerak dirangsang untuk berkontraksi pada satu saat, ia akan    menghasilkan sejumlah tenaga yang hampir sama.namun apabila rangsangan kedua diberikan sempurna unit gerak tersebut serabut-serabutnya akan berkontraksi.
    Otot-otot fusiforme mempunyai serabut-serabut yang letaknya sejajar dengan garis kontraksi.Susunan ini memungkinkan tingkat kontraksi maksimal dan membantu pemendekan dengan cepat. Tetapi otot fusiforme terbatas tingkat kekuatannya sehingga dapat digunakan pada ruas tulang sifat susunan otot yang sejajar ini membatasi jumlah serabut otot yang mungkin terlibat dalam suatu kontraksi.otot-otot penniforme mempunyai serabut-serabut yang menyebar dari pusat tendon, sehingga pola tersebut berbentuk seperti bulu. Bentuk yang unik ini memungkinkan lebih banyak serabut otot mendukung gerakan sehingga lebih kuat.Meskipun otot ini dapat menghasilkan kekuatan  yang besar, rentang kontraksi otot penniforme terbatas.
        Efek latihan terjadinya pemendekan otot: Apabila otot berkontraksi ia menggunakan kekuatan di atas ke dua ruas tulang yang diikatnya. Apabila kekuatan itu  dapat mengatasi kekuatan lain yang menahan, maka terjadilah kontraksi memusat ( otot memendek) kebiasaan ini menyebabkan salah satu atau kedua ruas badan bergerak.
          Terjadinya otot besar apabila otot tersebut sering digunakan dan sering dilatih maka akan terjadi pembesaran contoh olahraga : dalam cabang angkat berat apabila atlit angkat berat tersebut sering melakukan aktivitasnya dan latihan yang rutin, maka pembesaran pada otot akan cepat terjadi di bandingkan tidak melakukan aktivitas sama sekali.

 Faktor Yang Mempengaruhi Efek Latihan
            Adapun faktor yang mempengaruhi dari efek latihan ini diantaranya adalah :
 Faktor usia, faktor usia sangat berpengaruh sekali terhadap latihan. Contohnya Pada usia masih muda, anak-anak sangat tanggap terhadap semua instruksi yang diberikan. Anak-anak harus dilatih sejumlah pola gerakan sedini mungkin, ketimbang anak-anak yang  sudah mulai bertambah usianya akan sangat sukar untuk dapat dimodofikasi. jika kita contohkan yang lain dalam cabang olahraga bola kaki, akan berbeda sekali kondisi fisik antara yang masih muda dibandingkan orang yang telah cukup umur, dalam segi mengejar bola mungkin saja orang yang telah berusia 50 tahun keatas hanya mampu mengejar bola selama 90 menit saja dibandingkan yang lebih muda, kecuali  ia sering berolahraga dan sering latihan.
            Selain itu faktor yang lain adalah gender(jenis kelamin) jenis kelamin juga akan sangat         berbeda sekali aktifitas dan berat latihan antara laki maupun latihan perempuan kita contohkan  dalam olahraga pencak silat, akan berbeda kekuatan pukulan antara laki-laki dan perempuan begitu juga dengan olahraga tenis lapangan berbeda pukulan laki-laki dan perempuan laki-laki lebih banyak mempunyai power dibandingkan perempuan.











3 komentar: