Faktor
– faktor yang mempengaruhi daya ledak
otot tungkai
1. Kekuatan
Kekuatan atau strenght
merupakan komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah kemampuan seorang
atlet pada saat mempergunakan otot-ototnya menerima beban dalam waktu tertentu
(Sajoto, 1988: 58)dan kemudian Sajoto (1988: 16) mengatakan kekuatan adalah
komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot
untuk beban sewaktu berkerja.
Kekuatan adalah suatu
gaya sekelompok otot yang di
gunakan untuk malawan atau menahan baban
dalam waktu maksimal (Fox, 1999: 308). Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka
kekuatan dapat katakan sebagai kemampuan otot atau sekelompok otot untuk
menahan serta menerima beban sewaktu berkerja yang dapat di perlihatkan setiap
individu untuk menarik, mendorong, mengangkat, atau menekan suatu objek atau
menahan tubuh dalam posisi menggantung. Dan ketika melakukan jump shoot
tentu membuat otot tungkai akan melakukan kerja mendorong tubuh keatas akibat
adanya kontraksi otot sebagai efek kekuatan dari kerja otot-otot tungkai.
2.
Kecepatan
3.
Usia
Daya ledak otot tungkai
apabila tidak terlatih dengan beban, maka pada usia 25 tahun kekuatan dan
kecepatan akan mengalami penurunan. Larssen dalam Dova (2006), dalam
penelitiannya ditemukan kekuatan statis dan dinamis terlihat meningkat secara
bermakna pada usia 20-29 tahun, sisa-sisa peningkatan kekuatan dan kecepatan
dilanjutkan hampir konstan sampai pada usia 40-49 tahun, kemudian pada usia 50
tahun, selanjutnya kekuatan dan kecepatan
menurun secara bermakna searah bertambahnnya usia.
Berdasarkan beberapa
pedapat dan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa daya ledak adalah
kemampuan mengarahkan kekuatan dengan cepat dalam waktu yang singkat untuk memberikan momentum yang paling baik
pada tubuh atau objek dalam suatu gerakan explosive yang utuh untuk mencapai
tujuan yang hendak dikehendaki, sehingga otot yang menampilkan gerakan yang
cepat ini sangat kuat dan cepat dalam berkontraksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar