Konflik Israel-Palestina, bagian dari konflik Arab-Israel yang lebih luas, adalah konflik yang berlanjut antara bangsa Israel dan bangsa Palestina.
Konflik Israel-Palestina ini bukanlah sebuah konflik dua sisi yang
sederhana, seolah-olah seluruh bangsa Israel (atau bahkan seluruh orang Yahudi
yang berkebangsaan Israel) memiliki satu pandangan yang sama, sementara
seluruh bangsa Palestina memiliki pandangan yang sebaliknya. Di kedua
komunitas terdapat orang-orang dan kelompok-kelompok yang menganjurkan
penyingkiran teritorial total dari komunitas yang lainnya, sebagian
menganjurkan solusi dua negara, dan sebagian lagi menganjurkan solusi dua bangsa dengan satu negara sekular yang mencakup wilayah Israel masa kini, Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.
Sejarah
Akhir abad ke-19 - 1920: Asal konflik
- Tahun 1897, Kongres Zionis Pertama diselenggarakan.
- Deklarasi Balfour 1917
2 November 1917. Inggris mencanangkan Deklarasi Balfour, yang
dipandang pihak Yahudi dan Arab sebagai janji untuk mendirikan ”tanah
air” bagi kaum Yahudi di Palestina.
1920-1948: Mandat Britania atas Palestina
- Teks 1922: Mandat Palestina Liga Bangsa-bangsa
- Mandat Britania atas Palestina
- Revolusi Arab 1936-1939.
Revolusi Arab dipimpin Amin Al-Husseini.
Tak kurang dari 5.000 warga Arab terbunuh. Sebagian besar oleh Inggris.
Ratusan orang Yahudi juga tewas. Husseini terbang ke Irak, kemudian ke
wilayah Jerman, yang ketika itu dalam pemerintahan Nazi.
- Rencana Pembagian Wilayah oleh PBB 1947
- Deklarasi Pembentukan Negara Israel, 14 Mei 1948.
Secara sepihak Israel mengumumkan diri sebagai negara Yahudi. Inggris
hengkang dari Palestina. Mesir, Suriah, Irak, Libanon, Yordania, dan
Arab Saudi menabuh genderang perang melawan Israel.
1948-1967
- Perang Arab-Israel 1948
- Persetujuan Gencatan Senjata 1949
3 April 1949. Israel dan Arab bersepakat melakukan gencatan senjata.
Israel mendapat kelebihan wilayah 50 persen lebih banyak dari yang
diputuskan dalam Rencana Pemisahan PBB.
- Exodus bangsa Palestina
- Perang Suez 1956
- Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) resmi berdiri pada Mei 1964.
- Perang Enam Hari 1967
- Resolusi Khartoum
- Pendudukan Jalur Gaza oleh Mesir
- Pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur oleh Yordan
1967-1993
- Perjanjian Nasional Palestina dibuat pada 1968, Palestina secara resmi menuntut pembekuan Israel.
- 1970 War of Attrition
- Perang Yom Kippur 1973
- Kesepakatan Damai Mesir-Israel di Camp David 1978
- Perang Lebanon 1982
- Intifada pertama (1987 - 1991)
- Perang Teluk 1990/1
1993-2000: Proses perdamaian Oslo
- Kesepakatan Damai Oslo antara Palestina dan Israel 1993
13 September 1993. Israel dan PLO bersepakat untuk saling mengakui
kedaulatan masing-masing. Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan
Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Kesepakatan Oslo.
Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta
memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang
bisa "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara
Israel untuk eksis secara aman dan damai".
28 September 1995. Implementasi Perjanjian Oslo. Otoritas Palestina segera berdiri.
- Kerusuhan terowongan Al-Aqsa
September 1996. Kerusuhan terowongan Al-Aqsa. Israel sengaja membuka
terowongan menuju Masjidil Aqsa untuk memikat para turis, yang justru
membahayakan fondasi masjid bersejarah itu. Pertempuran berlangsung
beberapa hari dan menelan korban jiwa.
- 18 Januari 1997 Israel bersedia menarik pasukannya dari Hebron, Tepi Barat.
- Perjanjian Wye River Oktober 1998 berisi penarikan Israel dan dilepaskannya tahanan politik dan kesediaan Palestina untuk menerapkan butir-butir perjanjian Oslo, termasuk soal penjualan senjata ilegal.
- 19 Mei 1999, Pemimpin partai Buruh Ehud Barak terpilih sebagai perdana menteri. Ia berjanji mempercepat proses perdamaian.
2000-sekarang: Intifada al-Aqsa
- Intifada al-Aqsa (2000-sekarang)
Maret 2000, Kunjungan pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke Masjidil Aqsa memicu kerusuhan. Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci umat Islam. Intifadah gelombang kedua pun dimulai.
- KTT Camp David 2000 antara Palestina dan Israel
- Maret-April 2002 Israel membangun Tembok Pertahanan di Tepi Barat dan diiringi rangkaian serangan bunuh diri Palestina.
- Juli 2004 Mahkamah Internasional menetapkan pembangunan batas pertahanan menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya.
- 9 Januari 2005 Mahmud Abbas, dari Fatah, terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia menggantikan Yasser Arafat yang wafat pada 11 November 2004
- Peta menuju perdamaian
- Juni 2005 Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di Yerusalem. Abbas mengulur jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang.
- Agustus 2005 Israel hengkang dari permukiman Gaza dan empat wilayah permukiman di Tepi Barat.
- Januari 2006 Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun.
- Januari-Juli 2008 Ketegangan meningkat di Gaza. Israel memutus suplai listrik dan gas. Dunia menuding Hamas tak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. PM Palestina Ismail Haniyeh berkeras pihaknya tak akan tunduk.
- November 2008 Hamas batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel.
- Serangan Israel ke Gaza dimulai 26 Desember 2008. Israel melancarkan Operasi Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas. Korban dari warga sipil berjatuhan.
- Mei 2010 Israel mem-blokede seluruh jalur bantuan menuju palestina
- 30 Mei 2010 Tentara Israel Menembaki kapal bantuan Mavi Marmara yang membawa ratusan Relawan dan belasan ton bantuan untuk palestina
Situasi saat ini
Sejak Persetujuan Oslo, Pemerintah Israel dan Otoritas Nasional Palestina
secara resmi telah bertekad untuk akhirnya tiba pada solusi dua negara.
Masalah-masalah utama yang tidak terpecahkan di antara kedua pemerintah
ini adalah:
Selama ini telah terjadi konflik yang penuh kekerasan, dengan berbagai tingkat intensitasnya dan konflik gagasan, tujuan, dan prinsip-prinsip yang berada di balik semuanya. Pada kedua belah pihak, pada berbagai kesempatan, telah muncul kelompok-kelompok yang berbeda pendapat dalam berbagai tingkatannya tentang penganjuran atau penggunaan taktik-taktik kekerasan, anti kekerasan yang aktif, dll. Ada pula orang-orang yang bersimpati dengan tujuan-tujuan dari pihak yang satu atau yang lainnya, walaupun itu tidak berarti mereka merangkul taktik-taktik yang telah digunakan demi tujuan-tujuan itu. Lebih jauh, ada pula orang-orang yang merangkul sekurang-kurangnya sebagian dari tujuan-tujuan dari kedua belah pihak. Dan menyebutkan "kedua belah" pihak itu sendiri adalah suatu penyederhanaan: Al-Fatah dan Hamas saling berbeda pendapat tentang tujuan-tujuan bagi bangsa Palestina. Hal yang sama dapat digunakan tentang berbagai partai politik Israel, meskipun misalnya pembicaraannya dibatasi pada partai-partai Yahudi Israel.
Mengingat pembatasan-pembatasan di atas, setiap gambaran ringkas mengenai sifat konflik ini pasti akan sangat sepihak. Itu berarti, mereka yang menganjurkan perlawanan Palestina dengan kekerasan biasanya membenarkannya sebagai perlawanan yang sah terhadap pendudukan militer oleh bangsa Israel yang tidak sah atas Palestina, yang didukung oleh bantuan militer dan diplomatik oleh A.S. Banyak yang cenderung memandang perlawanan bersenjata Palestina di lingkungan Tepi Barat dan Jalur Gaza sebagai hak yang diberikan oleh persetujuan Jenewa dan Piagam PBB. Sebagian memperluas pandangan ini untuk membenarkan serangan-serangan, yang seringkali dilakukan terhadap warga sipil, di wilayah Israel itu sendiri.
- Status dan masa depan Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur yang mencakup wilayah-wilayah dari Negara Palestina yang diusulkan.
- Keamanan Israel.
- Keamanan Palestina.
- Hakikat masa depan negara Palestina.
- Nasib para pengungsi Palestina.
- Kebijakan-kebijakan pemukiman pemerintah Israel, dan nasib para penduduk pemukiman itu.
- Kedaulatan terhadap tempat-tempat suci di Yerusalem, termasuk Bukit Bait Suci dan kompleks Tembok (Ratapan) Barat.
Selama ini telah terjadi konflik yang penuh kekerasan, dengan berbagai tingkat intensitasnya dan konflik gagasan, tujuan, dan prinsip-prinsip yang berada di balik semuanya. Pada kedua belah pihak, pada berbagai kesempatan, telah muncul kelompok-kelompok yang berbeda pendapat dalam berbagai tingkatannya tentang penganjuran atau penggunaan taktik-taktik kekerasan, anti kekerasan yang aktif, dll. Ada pula orang-orang yang bersimpati dengan tujuan-tujuan dari pihak yang satu atau yang lainnya, walaupun itu tidak berarti mereka merangkul taktik-taktik yang telah digunakan demi tujuan-tujuan itu. Lebih jauh, ada pula orang-orang yang merangkul sekurang-kurangnya sebagian dari tujuan-tujuan dari kedua belah pihak. Dan menyebutkan "kedua belah" pihak itu sendiri adalah suatu penyederhanaan: Al-Fatah dan Hamas saling berbeda pendapat tentang tujuan-tujuan bagi bangsa Palestina. Hal yang sama dapat digunakan tentang berbagai partai politik Israel, meskipun misalnya pembicaraannya dibatasi pada partai-partai Yahudi Israel.
Mengingat pembatasan-pembatasan di atas, setiap gambaran ringkas mengenai sifat konflik ini pasti akan sangat sepihak. Itu berarti, mereka yang menganjurkan perlawanan Palestina dengan kekerasan biasanya membenarkannya sebagai perlawanan yang sah terhadap pendudukan militer oleh bangsa Israel yang tidak sah atas Palestina, yang didukung oleh bantuan militer dan diplomatik oleh A.S. Banyak yang cenderung memandang perlawanan bersenjata Palestina di lingkungan Tepi Barat dan Jalur Gaza sebagai hak yang diberikan oleh persetujuan Jenewa dan Piagam PBB. Sebagian memperluas pandangan ini untuk membenarkan serangan-serangan, yang seringkali dilakukan terhadap warga sipil, di wilayah Israel itu sendiri.
PLO | Al-Fatah | Hamas | JIP |
Lambang-lambang dari organisasi-organisasi utama Palestina termasuk peta wilayah Israel sekarang, Tepi Barat dan Jalur Gaza. (Sejumlah besar penduduk Palestina maupun Israel sama-sama mengklaim hak atas seluruh wilayah ini). |
Demikian pula, mereka yang bersimpati dengan aksi militer Israel dan
langkah-langkah Israel lainnya dalam menghadapi bangsa Palestina
cenderung memandang tindakan-tindakan ini sebagai pembelaan diri yang
sah oleh bangsa Israsel dalam melawan kampanye terorisme yang dilakukan oleh kelompok-kelompok Palestina seperti Hamas, Jihad Islami, Al Fatah
dan lain-lainnya, dan didukung oleh negara-negara lain di wilayah itu
dan oleh kebanyakan bangsa Palestina, sekurang-kurangnya oleh warga
Palestina yang bukan merupakan warga negara Israel. Banyak yang
cenderung percaya bahwa Israel perlu menguasai sebagian atau seluruh
wilayah ini demi keamanannya sendiri. Pandangan-pandangan yang sangat
berbeda mengenai keabsahan dari tindakan-tindakan dari masing-masing
pihak di dalam konflik ini telah menjadi penghalang utama bagi
pemecahannya.
Sebuah usul perdamaian saat ini adalah peta menuju perdamaian yang diajukan oleh Empat Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat pada 17 September 2002. Israel juga telah menerima peta itu namun dengan 14 "reservasi". Pada saat ini Israel sedang menerapkan sebuah rencana pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana Menteri Ariel Sharon. Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel menyatakan bahwa ia akan menyingkirkan seluruh "kehadiran sipil dan militer... yang permanen" di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana, dan 4 pemumikan di Tepi Barat), namun akan "mengawasi dan mengawal kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut dari Jalur Gaza." Pemerintah Israel berpendapat bahwa "akibatnya, tidak akan ada dasar untuk mengklaim bahwa Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan," sementara yang lainnya berpendapat bahwa, apabila pemisahan diri itu terjadi, akibat satu-satunya ialah bahwa Israel "akan diizinkan untuk menyelesaikan tembok [artinya, Penghalang Tepi Barat Israel] dan mempertahankan situasi di Tepi Barat seperti adanya sekarang ini"
Dengan rencana pemisahan diri sepihak, pemerintah Israel menyatakan bahwa rencananya adalah mengizinkan bangsa Palestina untuk membangun sebuah tanah air dengan campur tangan Israel yang minimal, sementara menarik Israel dari situasi yang diyakininya terlalu mahal dan secara strategis tidak layak dipertahankan dalam jangka panjang. Banyak orang Israel, termasuk sejumlah besar anggota partai Likud -- hingga beberapa minggu sebelum 2005 berakhir merupakan partai Sharon -- kuatir bahwa kurangnya kehadiran militer di Jalur Gaza akan mengakibatkan meningkatnya kegiatan penembakan roket ke kota-kota Israel di sekitar Gaza. Secara khusus muncul keprihatinan terhadap kelompok-kelompok militan Palestina seperti Hamas, Jihad Islami atau Front Rakyat Pembebasan Palestina akan muncul dari kevakuman kekuasaan apabila Israel memisahkan diri dari Gaza.
Sebuah usul perdamaian saat ini adalah peta menuju perdamaian yang diajukan oleh Empat Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat pada 17 September 2002. Israel juga telah menerima peta itu namun dengan 14 "reservasi". Pada saat ini Israel sedang menerapkan sebuah rencana pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana Menteri Ariel Sharon. Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel menyatakan bahwa ia akan menyingkirkan seluruh "kehadiran sipil dan militer... yang permanen" di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana, dan 4 pemumikan di Tepi Barat), namun akan "mengawasi dan mengawal kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut dari Jalur Gaza." Pemerintah Israel berpendapat bahwa "akibatnya, tidak akan ada dasar untuk mengklaim bahwa Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan," sementara yang lainnya berpendapat bahwa, apabila pemisahan diri itu terjadi, akibat satu-satunya ialah bahwa Israel "akan diizinkan untuk menyelesaikan tembok [artinya, Penghalang Tepi Barat Israel] dan mempertahankan situasi di Tepi Barat seperti adanya sekarang ini"
Dengan rencana pemisahan diri sepihak, pemerintah Israel menyatakan bahwa rencananya adalah mengizinkan bangsa Palestina untuk membangun sebuah tanah air dengan campur tangan Israel yang minimal, sementara menarik Israel dari situasi yang diyakininya terlalu mahal dan secara strategis tidak layak dipertahankan dalam jangka panjang. Banyak orang Israel, termasuk sejumlah besar anggota partai Likud -- hingga beberapa minggu sebelum 2005 berakhir merupakan partai Sharon -- kuatir bahwa kurangnya kehadiran militer di Jalur Gaza akan mengakibatkan meningkatnya kegiatan penembakan roket ke kota-kota Israel di sekitar Gaza. Secara khusus muncul keprihatinan terhadap kelompok-kelompok militan Palestina seperti Hamas, Jihad Islami atau Front Rakyat Pembebasan Palestina akan muncul dari kevakuman kekuasaan apabila Israel memisahkan diri dari Gaza.
Korban
Tahun | Kematian | |
---|---|---|
Palestina | Israel | |
2011 | 118 (13) | 11 (5) |
2010 | 81 (9) | 8 (0) |
2009 | 1034 (314) | 9 (1) |
2008 | 887 (128) | 35 (4) |
2007 | 385 (52) | 13 (0) |
2006 | 665 (140) | 23 (1) |
2005 | 190 (49) | 51 (6) |
2004 | 832 (181) | 108 (8) |
2003 | 588 (119) | 185 (21) |
2002 | 1032 (160) | 419 (47) |
2001 | 469 (80) | 192 (36) |
2000 | 282 (86) | 41 (0) |
1999 | 9 (0) | 4 (0) |
1998 | 28 (3) | 12 (0) |
1997 | 21 (5) | 29 (3) |
1996 | 74 (11) | 75 (8) |
1995 | 45 (5) | 46 (0) |
1994 | 152 (24) | 74 (2) |
1993 | 180 (41) | 61 (0) |
1992 | 138 (23) | 34 (1) |
1991 | 104 (27) | 19 (0) |
1990 | 145 (25) | 22 (0) |
1989 | 305 (83) | 31 (1) |
1988 | 310 (50) | 12 (3) |
1987 | 22 (5) | 0 (0) |
Total | 7978 (1620) | 1503 (142) |
The Instagram War: Gaza & Israel, 2012 - John Edwin Mason: Documentary, Motorsports, Photo...welcome to a media space in which we are consuming hostility and processing raw data and raw propaganda almost as quickly as the war correspondent, the fighter pilot, the governments, the diplomats and the antagonists themselves.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Perang antara Hamas dan Israel tak hanya
memanas di Jalur Gaza. Keduanya menemukan medan pertempuran baru, yakni
di media sosial.
Secara langsung, kedua kubu melaporkan kondisi di medan perang dan saling bersaing membentuk opini publik. Seluruh warga dunia dapat memperoleh informasi peperangan Gaza tanpa menyaksikan langsung ataupun melalui media baik surat kabar maupun elektronik. Pihak terlibat perang baik Israel maupun Hamas mengupdate kabar perang melalui media sosial terutama Twitter dan Youtube. Perang media sosial pun melanda peperangan Gaza yang tengah membara. Angkatan Pertahanan Israel (IDF) melalui akun resmi @IDFSpokesperson dan pejuang hamas dengan akun @AlqassamBrigade saling mengupdate kabar medan perang. Meski tak saling serang, dua akun menggambarkan kondisi di masing-masing wilayah, baik di wilayah Israel maupun Gaza Palestina. IDF bahkan memiliki akun resmi di halaman Youtube, Google, Facebook dan Flickr bahkan Tumblr. Mereka mengunggah video serangan udara Hamas ke Israel dan mem-posting link video tersebut ke akun Twitter mereka. Sementara itu Hamas tak melegalkan akun mereka. Namun akun @AlqassamBrigade berbahasa Inggris dianggap sebagai wakil militer Hamas. Salah satu contoh tweet kedua akun yang disinyalir saling membantah, yakni, @IDFSpokesperson menulis, "Kami merekomendasikan tak ada operator Hamas, apakah di tingkat rendah ataupun pemimpin senior. Ini menunjukkan wajah mereka terpuruk di tanah pada masa esok hari," tulis tweet dalam bahasa inggris. Menanggapi tweet tersebut, akun @AlqassamBrigade menulis tweet, "@IDFSpokesperson tangan kami yang diberkati akan mencapai para pemimpin dan tentara kalian dimanapun mereka berada (Anda membuka gerbang neraka untuk diri anda sendiri)," tweet yang juga dengan bahasa Inggris. |
---|
Kendaraan Andalan Israel untuk Melawan HamasMobil ini jadi garda terdepan untuk mendeteksi serangan Hamas.
Selasa, 20 November 2012, 05:36
Sandy Adam Mahaputra
VIVAnews
- Pertarungan Israel dengan Hamas di jalur Gaza terus memanas. Keduanya
saling berbalas serangan menembakan roket. Tak mau kecolongan, Israel
pun langsung mengerahkan kendaraan andalannya untuk menjaga wilayahnya
dari serangan musuh.
Kendaraan itu adalah Guardian UGV. Dilansir Jalopnik, Senin 19 November 2012, kendaraan yang mampu berjalan mandiri tanpa dikendarai itu dirancang oleh perusahaan Israel bernama G-Nius. Mobil yang dilengkapi kamera dan sensor canggih ini sudah dikembangkan Israel sejak 30 tahun lalu. Awalnya, Israel menginginkan sebuah kendaraan militer kompak, yang bisa dibawa dengan Sea Knight atau helikopter tempur Chinook. Mereka kemudian mencomot platform kendaraan militer TOMCAR, untuk membuat Guardian UGV. Lalu apa saja kehebatan kendaraan ini? Israel sadar betul, kendaraan yang handal medan off-road ini jadi garda terdepan untuk mendeteksi serangan Hamas. Mereka pun membenamkan teknologi canggih di dalammnya. Meski tidak disebutkan secara rinci, kendaraan pengintai ini bisa dikendalikan dari jarak jauh dan dapat mendeteksi sasaran serta mengoordinasi serangan udara dan darat. Keunggulan lainnya adalah kabin yang mampu memuat penumpang. Jadi ketika tentara Israel dalam kondisi terjepit, mereka bisa bersembunyi di dalam mobil yang bisa berjalan sendiri itu. (adi) Obama Dukung Hak Israel Mempertahankan Diri dari Serangan Hamas
Barack Obama (AFP)
Bangkok, - Presiden Amerika Serikat Barack
Obama kembali menyampaikan dukungan terhadap Israel yang terus
melancarkan serangan-serangan udara ke wilayah Jalur Gaza. Obama membela
hak Israel untuk mempertahankan diri terhadap roket-roket Hamas."Tak ada satu pun negara di dunia yang akan mentolerir rudal-rudal yang menghujani warga negaranya dari bagian luar perbatasannya," kata Obama saat berada di Bangkok, Thailand. "Kami mendukung sepenuhnya hak Israel untuk mempertahankan dirinya dari rudal-rudal yang mendarat di rumah-rumah warga," imbuh Obama seperti dilansir CBS News, Selasa (20/11/2012). Namun Obama juga menyerukan adanya gencatan senjata atas konflik Gaza tersebut. Obama pun mengingatkan semua pihak untuk tidak memperburuk situasi, menunda-nunda kemungkinan pembicaraan damai. Israel mulai melancarkan serangan-serangan udara dan laut ke wilayah Gaza sejak 14 November lalu. Serangan itu disebutkan sebagai upaya mempertahankan diri dari serangan-serangan roket yang terus dilancarkan para pejuang Palestina. Sejauh ini sudah 109 orang dilaporkan tewas selama enam hari serangan-serangan intens Israel tersebut. Sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.
WE WILL NOT GO DOWN (Song for Gaza)
|
---|
Agen Judi Online
BalasHapusDaftar Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Berita Bola
Berita Ac Milan
Berita Bola Terupdate
Berita Terkini
Berita Terupdate
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
BalasHapusKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com