Madu sebagai antibiotik
terbukti ampuh melawan serangan berbagai patogen penyebab penyakit.
Umumnya penyakit infeksi yang dapat “disembuhkan” dan dihambat dengan
mengkonsumsi madu secara teratur antara lain luka infeksi, penyakit
lambung dan saluran pencernaan; penyakit kulit, infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA), batuk dan demam; penyakit jantung, hati, dan
paru; penyakit-penyakit yang dapat mengganggu mata, telinga, dan syaraf.
Penelitian Kamaruddin (1997), peneliti dari Departement of Biochemistry, Faculty of MedicinMadu sebagai antibiotik
terbukti ampuh melawan serangan berbagai patogen penyebab penyakit.
Umumnya penyakit infeksi yang dapat “disembuhkan” dan dihambat dengan
mengkonsumsi madu secara teratur antara lain luka infeksi, penyakit
lambung dan saluran e, Universiti of Malaya, di Kualalumpur. Paling
tidak ada 4 faktor keutamaan madu yang bertanggung jawab terhadap
aktivitas antibakteri:
- kadar gula madu yang tinggu akan menghambat pertumbuhan bakteri sehingga bakteri tidak dapat berkembang biak.
- Madu mempunyai tingkat keasaman yang tinggi (pH 3.65) sehingga bakteri akan tidak bisa bertahan hidup.
- Madu jika bersenyawa dengan air akan menghasilkan hydrogen peroksida yang bersifat desinfektan dan membunuh mikroorganisme pathogen.
- Madu juga mempunyai senyawa organic yeng bersifat antibakteri spt flavonoid, polyphenol dan glikosida.
Madu sebagai antibiotik efektif untuk menumpas spesies microbial yang resistance
terhadap antibiotic buatan manusia. Madu sebagai antibiotic juga
memiliki beberapa kelebihan disbanding antibiotic buatan manusia antara
lain :
- Pengobatan dengan madu tidak menimbulkan inflamasi
- Madu dapat mengurangi rasa sakit
- Madu bersifat antimicrobial yang dapat mencegah microba tumbuh
- Madu membersihkan luka infeksi
- Pengobatan dengan madu menghilangkan bau pada luka
- Madu mengobati luka lebih cepat dan tanpa menimbulkan bekas luka
- Mempunyai stimulatory effect yang mempercepat tumbuhnya jaringan tubuh kembali
Madu sebagi antibiotik terbukti lebih efektif dari antibiotic buatan manusia seperti silver sulfadiazine hal ini berdasarkan hasil riset. Salah
satu peneliti yang sangat mendalami masalah madu sebagai antibiotic ini
adalah Peter Nolan seorang ahli riset biokimia dari The University of Waikato – New Zealand
Tidak ada komentar:
Posting Komentar