VIVAlife - Jika biasanya para pria mengklaim wanita adalah makhluk yang paling repot soal memilih pakaian dalam, saatnya kaum pria juga memperhatikan hal ini. Karena model pakaian dalam pun menentukan kesuburan sperma. Celana dalam model boxer menjadi rujukan untuk menyelamatkan sperma.
Sejumlah penelitian menyatakan jika celana dalam yang terlalu ketat dapat merusak kualitas sperma. Studi di Perancis mengungkapkan bahwa jumlah dan kualitas sperma yang dihasilkan pria, menurun tajam sejak tahun 1990-an. Hal ini dikaitkan dengan pola makan, gaya hidup, dan celana dalam, termasuk bentuk dan material bahan pembuat celana dalam yang kadang menggunakan unsur kimia.
National Health Service di Inggris juga menyajikan fakta mengejutkan. Bahwa celana dalam yang ketat lebih membahayakan sperma, dibandingkan dengan kafein dan alkohol. Hasil yang sama juga diperoleh dari penelitian yang dilakukan University of Manchester, University of Sheffield, dan University of Alberta di Kanada, bahwa celaan dalam yang ketat merupakan faktor pemicu ketidaksuburan sperma.
Seorang ahli di Inggris, Profesor Richard Sharpe, dari University of Edinburgh, mengatakan bahwa penurunan kualitas sperma ini juga terjadi di hampir seluruh negara di dunia. Awalnya mereka menganggap ini bukanlah masalah serius, namun kini para ahli melakukan penelitian lebih lanjut karena angka infertilitas semakin meningkat.
Para peneliti menggunakan data dari Pusat Pengobatan Kesuburan 126. Mereka menemukan bahwa dari tahun 1989 hingga 2005, terjadi penurunan 32,2 persen dalam konsentrasi sperma dan meningkat hampir dua persen setiap tahunnya.
"Faktor yang memungkinkan ketidaksuburan sperma adalah diet tinggi lemak dan peningkatan paparan kimia lingkungan," papar Sharpe seperti dikutip Daily Mail.
sumber daily mail
Tidak ada komentar:
Posting Komentar